Proyek Amurea II PG Produksi Urea Pertama

Proyek Amurea II PG Produksi Urea Pertama Direksi dan Staf saat First Prilling produk Urea pada Proyek Amurea II.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - First Prilling produk Urea pada Proyek Ammonia-Urea (Amurea) II PT (PG) berjalan lancar pada Minggu (20/5/2018). Aktivitas ini sengaja dilakukan bertepatan dengan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (HKN), 20 Mei 2018.

Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Utama PG Nugroho Christijanto didampingi jajaran Direksi lainnya, yaitu Direktur Produksi PG I Ketut Rusnaya dan Direktur Teknik & Pengembangan PG Arif Fauzan.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Tertinggi Platinum di Ajang SNI Award 2024

Dirut PG Nugroho Christijanto berharap keberhasilan First Prilling produk Urea pada proyek Ammonia Urea II dapat kian membangkitkan semangat seluruh insan PG untuk terus menjaga dan merawat keberlangsungan bisnis perusahaan.

"Proyek Ammonia Urea II ini merupakan salah satu proyek strategis untuk meningkatkan peran PG dalam mendukung terwujudnya program Ketahanan Pangan Nasional, serta kemajuan dunia pertanian Indonesia," ujarnya, Minggu (20/5/2018).

Dia menyatakan bahwa Amurea II merupakan salah satu proyek strategis pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan nasional. Hal ini berdasarkan pada Instruksi Presiden (Inpres) RI No. 2 Tahun 2010 tentang Revitalisasi Industri Pupuk.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29

"Berdasarkan Inpres tersebut kami menyusun rencana pembangunan proyek Amurea II. Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan bahan baku impor dan memenuhi kebutuhan pupuk untuk petani Jawa Timur," paparnya.

Proyek ini, lanjut Nugroho, tendernya dimenangkan oleh konsorsium kontraktor asal China Wuhuan Engineering Co. Ltd bersama kontraktor nasional PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai proyek mencapai Rp 5,5 triliun.

PG sebagai salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) merupakan pabrik pupuk terlengkap dan terbesar di Indonesia. Saat ini, pabrik amoniak eksisting PG memiliki kapasitas 445 ribu ton/tahun, sedangkan kebutuhan PG mencapai 850 ribu ton/tahun.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani

Di sisi lain, kebutuhan pupuk urea di Jawa Timur mencapai 1,2 juta ton/tahun, sedangkan kapasitas produksi Urea PG hanya 460 ribu ton/tahun. Selama ini, kekurangan pupuk Urea untuk Jawa Timur didatangkan dari PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kujang, dan PT Pupuk Sriwidjadja (Pusri).

Oleh karena itu, keberadaan pabrik Amurea II nantinya akan mengurangi ketergantungan impor bahan baku pupuk dan memperkuat struktur bisnis PG. Selain itu, juga akan menghemat biaya pengangkutan pupuk yang selama ini didatangkan dari luar Jawa Timur.

Dengan demikian, Amurea II akan mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Sedangkan penghematan yang timbul menjadi penting agar PG memiliki sumber daya lebih dalam meningkatkan daya saing di tengah persaingan global.

Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani

"Pabrik baru ini akan semakin mewujudkan peran sebagai produsen pupuk dan bahan kimia untuk memberikan solusi bagi sektor agroindustri di Indonesia," pungkas Nugroho.(hud/rev)

Berikut Spesifikasi Umum Amurea II

Lingkup Proyek Amoniak: 660.000 ton/tahun (2.000 metric ton/hari)

Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Urea: 570.000 ton/tahun (1.725 metric ton/hari)

Utilitas: IA/PA plant, demin plant, dan sebagainya.

Bahan Baku Utama: Gas 85 MMSCFD

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dorong Regenerasi Atlet Angkat Besi Berprestasi di Indonesia

Teknologi proses

Amoniak (licensor): Kellog Brown and Root (USA).

Urea (licensor): Toyo Engineering Corporation (Japan)

Baca Juga: PG Kerahkan Mobil Bronto Skylift Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Ucapkan Terima Kasih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO