TUBAN, BANGSAONLINE.com - Warga Tuban mungkin tidak asing lagi dengan bubur As Syuro yang selalu disajikan di komplek makam Sunan Bonang setiap bulan suci Ramadhan.
Ya, bubur tersebut memang lezat dan gurih karena dibuat dari resep nenek moyang. Komposisinya, selain beras, juga ada daging sapi, balungan sapi, santan kelapa, dan rempah-rempah ala Indonesia. Perpaduan bumbu-bumbu tersebut membuat bubur As Syuro memiliki rasa yang khas.
Baca Juga: Ratusan Catin Nikah di Malam Songo, Kemenag Tuban Siapkan Puluhan Penghulu
Bubur As Syuro atau dikenal bubur Harisah disajikan untuk takjil buka puasa. Untuk mendapatkan bubur ini, warga harus mengantre karena memang sangat banyak peminatnya. Mereka tak hanya menikmati lezat buburnya, namun di balik itu mereka juga berharap keberkahannya. Pasalnya, masyarakat meyakini jika pembagian bubur itu warisan Sunan Bonang.
"Buat takjil mas, di samping itu juga mencari keberkahan. Karena bubur ini sudah ada sejak dulu," ujar Amina warga sekitar saat ikut mengantre mendapatkan bubur.
Abdi Makam Sunan Bonang Tuban, Ikhwan Hadi membenarkan bahwa bubur As Syuro merupakan peninggalan Sunan Bonang yang masih dilestarikan sampai saat ini.
Baca Juga: Beri Rasa Aman Pemudik, Puluhan Sopir Angkutan Lebaran di Tuban Jalani Tes Urine
"Untuk memasak bubur tersebut, setiap harinya yayasan sunan Bonang meghabiskan beras sebanyak 20 kilogram, balungan sapi 10 kilogram, dan daging sapi sebayak 6 kilogram. Bubur ini hanya dibuat selama bulan suci ramadhan dan dibagikan secara gratis," katanya.
"Setiap harinya kita dapat memasak hingga dua wajan besar dan kita bagikan secara gratis kepada warga dan para jama’ah," pungkasnya. (gun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News