BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Nasib nahas menimpa dua sejoli M. Frifd al Farizi dan Lailatul Badriyah yang baru pulang dari Kota Surabaya. Saat istirahat di warung, usai turun dari Jembran Suramadu mereka justru di todong dan diancam hendak diperkosa.
Kejadian bermula ketika mereka hendak pulang ke rumah ke Desa Patenteng, Kecamatan Modung, Bangkalan. Karena panasnya terik matahari, pukul 13.30 dan mereka sedang berpuasa, maka Farid pilih istirahat dulu di sebuah warung kosong di akses Suramadu, Desa Petapan, Labang, Bangkalan.
Baca Juga: Marak Korban Jerat Benang di Suramadu, PMII UTM Tuding Polres Bangkalan Tak Beri Rasa Aman
Beberapa menit kemudian, mereka berdua didatangi dua pemuda. Tanpa basa-basi, dua pemuda itu langsung menggertak dan mengancam akan melaporkan ke polisi dengan tuduhan berbuat mesum di tempat umum di bulan puasa.
“Para pelaku itu memberi pilihan menyerahkan HP dan uang tunai atau akan diperkosa jika tidak mau memberikan,” ujar Farid meneritakan kejadian nahas yang menimpanya, Sabtu (2/6).
Ketakutan dengan ancaman tersebut, Farid pilih menyerahkan HP BlackBerry dan uang Rp 150.000. Kedua pelaku langsung pergi dan saat bersamaan datang unit Opsnal. Begitu mendapat laporan dari korban, polisi langsung melakukan pengejaran dan berhasil menangkap kedua pelaku.
Baca Juga: Mahasiswa UTM Jadi Korban Jebakan Benang Nilon saat Naik Motor di Jembatan Suramadu
Tersangka pertama Biad (31) wiraswasta, alamat Dsn. Keramat, Ds.Petapan, Kec.Labang, Kab. Bangkalan. Tersangka kedua Anas Surachman (19) warga Dsn. Keramat, Ds.Petapan, Kec. Labang, Bangkalan.
“Opsnal merupakan kegiatan rutin kepolisian dan operasi khusus dan terjadwal dalam rangka mengamankan, memberantas penyakitmasyarakat,” ujar Kabag Humas Polres Bangkalan AKP Bidaruddin, SH. (uzi/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News