THAIF, BANGSAONLINE.com - Jika Saudi Arabia sangat panas menyengat, ternyata kota Thaif justru sangat sejuk meski sinar matahari menerpa bumi. Saat rombongan jamaah Amanatul Ummah melaksanakan umroh suhu di Makkah sempat mencapai 46 derajat celsius meski kemudian turun menjadi 33 derajat celsius.
Ajaibnya, ketika jamaah Amanatul Ummah ke Thaif justru merasakan hawa sejuk dan penuh pemandangan indah. ”Jadi meski panas terasa sejuk,” kata Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, saat memimpin rombongan jamaah Amanatul Ummah pergi ziarah ke beberapa tempat bersejarah di Thaif.
Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng
Kota Thaif memang wilayah pertanian yang subur. Banyak buah dan sayur dihasilkan dari bumi Thaif. Kota yang terletak di antara lembah Asir dan Al-Hada ini banyak menghasilkan buah delima, kurma, dan bahkan juga pohon zaqqum seperti tercantum dalam surat al-Waqiah ayat 52-56.
Kota yang berjarak sekitar 100 kilometer dari Makkah ini ditempuh sekitar 1,5 jam naik bus dari kota Makkah. Kota Thaif berada di dataran tinggi Saudi Arabia. Ada yang menyebut berada di ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut.
Karena kesejukannya itu, kota Thaif sangat disukai para raja dan orang kaya atau konglomerat. Bahkan kota Thaif disebut sebagai “Qoryatul Muluk” atau kampung raja atau desa raja karena banyak istana peristirahatan raja di kota ini. Kabarnya, para raja dan konglomerat di Saudi Arabia banyak memiliki villa di daerah As-Safa.
Baca Juga: Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah
”Kini Thaif oleh Arab Saudi dijadikan salah satu kota pariwisata,” tutur Dr Mauhibur Rokhman, pemandu jamaah umroh Amanatul Ummah kepada bangsaonline.com saat keluar dari Istana Syubro. Rencananaya kota Thaif akan dijadikan tempat pendaratan jamaah haji. Karena itu berbagai infrastruktur termasuk bandara internasional mulai dipersiapkan.
Para jamaah umroh Amanatul Ummah memang sempat mengunjungi Istana Syubro. Di istana tiga lantai itu para jamaah umroh diberi kebebasan untuk menyaksikan benda-benda bersejarah seperti tempat duduk dan meja raja, tustel kuno, pedang, dan sebagainya.
Gus Muhib, panggilan Mauhibur Rokhman, menjelaskan bahwa Thaif termasuk wilayah ketat karena kota ini merupakan salah satu wilayah pertahanan Saudi Arabia. ”Banyak persenjataan militer Saudi Arabia ada di Thaif,” kata Gus Muhib yang bertindak sebagai penerjemah saat pihak pariwisata pemerintahan Saudi Arabia menjelaskan tentang istana Subro kepada jamaah Amanatul Ummah. Karena itu, tutur Gus Muhib, kini selalu ada guide resmi dari pemerintah Saudi Arabia untuk mengantar para jamaah yang berkunjung ke Thaif.
Baca Juga: Demi Ibadah ke Makkah, Ibu di Jombang Daftar Umroh Pakai Uang Koin
Yang sangat menarik, kota Thaif punya ikon tokoh yang sangat fenomenal yaitu Abdullah Ibnu Abbas. Nama Abdullah bin Abbas dipajang di jalan-jalan raya. Maklum, makam Abdullah bin Abbas juga berada di kota indah ini. Rombongan jamaah Amanatul Ummah sempat berziarah ke makam Sahabat Rasulullah ini. Dipimpin Kiai Asep Saifuddin Chalim para jamaah memanjatkan doa dari balik dinding makam Abdullah bin Abbas. Kiai Asep dan jamaah juga sempat berdoa di makam para syuhada Thaif yang gugur saat berjuang melancarkan dakwah Islam bersama Rasulullah SAW.
Abdullah bin Abbas selain banyak merawikan hadits shahih juga didoakan langsung oleh Nabi Muhammad agar jadi pakar tafsir al-Quran. Para ulama banyak kagum terhadap keluasan ilmu Abdullah bin Abbas. Dari nasab Abdullah bin Abbas ini jugalah yang kemudian menurunkan para khalifah Abbasiyah.
Abdullah bin Abbas juga dikenal sangat wira’i yaitu menjaga diri agar tak berbuat dosa meskipun dosa kecil. ”Sahabat Abdullah bin Abbas tak mau hijarah ke Makkah karena takut berbuat dosa di tanah suci,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim yang pengasuh pondok pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur kepada bangsaonline.com di Thaif.
Baca Juga: Pembukaan Multaqa Alumni Al Azhar VIII, Kiai Asep Ungkap Sejarah Amanatul Ummah, Dulu Tempat Jin
Kiai Asep menjelaskan bahwa di balik keindahan Thaif sekarang sebenarnya ada peristiwa sejarah memilukan yang dialami Rasulullah SAW saat berdakwah di Thaif. Bani Tsaqif, suku yang berkuasa saat itu, melakukan tindakan brutal kepada Rasulullah SAW.
”Bani Tsaqif melempari Rasulullah dengan batu,” kata Kiai Asep. Bahkan kaki Rasulullah SAW sampai luka. Zaid bin Haritsah, salah seorang sahabat, berusaha melindungi Rasulullah. Namun ia juga tak luput dari amukan Bani Tsaqif sehingga kepalanya bocor. Untuk menghindari penganiayaan demi penganiyaan ini Rasulullah kemudian berlindung di sebuah kebun milik Utbah bin Rabiah.
Jadi kota Thaif adalah kota penuh sejarah bagi Rasulullah SAW. Di kota ini peristiwa langka juga terjadi pada Nabi Muhammad. Yaitu saat istirahat, Nabi Muhammad rebahan dengan siku tangan ditekuk di atas batu. Ternyata batu itu “mengalah” sehingga siku Rasulullah masuk ke dalam batu dan muncul bekas siku di atas batu yang keras itu. Itu terjadi di suatu tempat yang kini ditandai dengan masjid Ku’ (Ku’un). Di kota Thaif memang banyak sekali masjid bersejarah, seperti masjid Addas, masjid Abdullah bin Abbas, masjid Jami’ Khodamain Syarifain, dan sebagainya.
Baca Juga: Kagumi Prestasi Amanatul Ummah, Kementerian Pendidikan Malaysia Studi Banding ke Pacet Mojokerto
Jamaah Amanatul Ummah juga sempat mengunjungi tempat penyulingan minyak wangi yang bahan bakunya bunga mawar di Rashed Husain Alqorashei Factory. Di tempat ini para jamaah banyak belanja parfum baik minyak wangi maupun perawatan wajah dan kulit. (MMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News