SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Di saat angkutan Lebaran mengalami kekurangan jumlah armada, namun tidak bagi angkutan laut penyeberangan. Moda transportasi ini kini mengalami over supply armada.
“Kami kelebihan armada. Para anggota menjerit,” ungkap Ketua DPP Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Khori Soetomo, Minggu (10/6).
Baca Juga: Waspada Musim Pancaroba, ini Rekomendasi PB IDI agar Tetap Sehat saat Perjalanan Mudik
Ia mencontohkan, untuk penyeberangan Ketapang-Gilimanuk ada 56 armada. Itupun kini ditambahi dengan masuknya satu armada dari ASDP yang dipaksakan masuk. Namun kapal tersebut tak sesuai dengan peruntukan dermaga sehingga akhirnya menganggur.
Demikian pula di penyeberangan Merak-Bakauheni saat ini ada 70 unit. “Padahal saat ini tiap kapal hanya beroperasi 12 hari karena ada 5 pasang dermaga. Merak-Bakauheni memang kekurangan dermaga sehingga ada kapal yang nganggur,” jelas Khoiri yang juga menjabat direktur keuangan PT Dharma Lautan Utama (DLU) ini.
Menurutnya, idealnya di Merak-Bakauheni ada 14 pasang dermaga. Belum lagi, kini ada 14 kapal baru yang mendapat izin masuk di penyeberangan tersibuk di Asia tersebut.
Baca Juga: Bersama Menko PMK, Pj Gubernur Jatim Tinjau Pelabuhan Jangkar Situbondo
Ia mengimbau kepada pemerintah selaku regulator agar seharusnya lebih mendahulukan pembangunan prasarana. Sedangkan masalah sarana serahkan saja kepada operator yang selama ini kelebihan armada.
“Anggota kami harus menanggung biaya operasional. Kapal harus ada nakhoda, mualim, ABK yang harus bekerja meski kapal tidak jalan. Belum lagi tiap tahun harus docking dan memperbarui sertifikasi sesuai tahun kalender,” jelas pria berkumis ini.
Sementara itu, Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama Erwin Poedjono menyatakan, pihaknya siap mengerahkan semua armadanya untuk arus mudik dan balik Lebaran kali ini.
Baca Juga: Ketua Fraksi Gerindra Apresiasi Layanan Mudik 2023 di Jatim Berjalan Lancar
Ia memperkirakan tanggal 12-13 Juni 2018 akan terjadi lonjakan arus mudik. Namun untuk arus mudik dari luar Jawa ke Jawa sudah terjadi seminggu lalu.
“Armada DLU ada sebanyak 40 unit. 15 di antaranya untuk jarak jauh dan 25 armada untuk lintas pendek,” ungkap Erwin.
Dia memperkirakan ada peningkatan kapasitas sekitar 30 persen daripada hari-hari biasa. Salah satunya adanya pengalihan logistik udara ke logistik laut. Menurutnya, ada beberapa barang yang tidak bisa diangkut logistik udara. Sehingga harus dialihkan ke angkutan laut. Hal inilah yang salah satunya menyebabkan peningkatan kapasitas.
Baca Juga: H+1 Lebaran, Satlantas Polresta Malang Kota Siapkan Antisipasi Hadapi Peningkatan Volume Kendaraan
“Meski demikian, untuk safety tetap kami utamakan. Kami juga mengimbau kepada pemudik untuk tidak membawa barang bawaan banyak-banyak. Hal ini bertujuan agar pemudik bisa nyaman dan aman bepergian. (rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News