'Daun Emas' Tetap Jadi Primadona Bagi Para Petani di Pamekasan

Petani di Pamekasan saat sedang menanami lahannya dengan Tembakau. foto: ERRI/ BANGSAONLINE

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Tanaman tembakau bagi masyarakat Pamekasan masih menjadi komoditi primadona yang tidak bisa ditinggalkan, walaupun pemerintah beberapa kali mencarikan alternatif tanaman pengganti seperti tebu dan jahe.

Tembakau yang juga disebut daun emas sejak dahulu di kabupaten gerbang salam merupakan tanaman yang.menjadi andalan para petani terutama di daerah Utara yang kondisi geografisnya berupa wilayah perbukitan.

Baca Juga: Paguyuban Petani Tembakau se-Madura Siap Menangkan Khofifah-Emil dengan Suara 90 Persen

Menurut Tuki, tembakau sudah menjadi tanaman wajib bagi warga desa Tebul Barat kecamatan Pengantenan sejak zaman dahulu. "Walaupun beberapa tahun kemarin panennya kurang menguntungkan para petani karena terkendala cuaca," ungkap Tuki saat ditemui sedang merawat tanaman tembakaunya yang masih berumur satu bulan, Senin (02/07).

Namun kalau kondisi cuacanya baik dan tidak ada kendala, Tuki mengatakan hasilnya akan lebih besar dari tanaman yang lain. “Yah kalau tanaman tembakau bagus hasilnya juga besar mas,” tuturnya dengan harapan panen tahun ini lebih baik dari tahun kemaren.

Menurutnya, menanam tembakau sudah merupakan warisan nenek moyang masyarakat Madura khususnya Pamekasan, dalam setiap musim kemarau. "Walaupun ada tanaman alternatif seperti tebu, toh juga gagal dan para petani sepertinya tidak berminat menanam lagi," ungkap Tuki.

Baca Juga: Ratusan Kelompok Tani Tembakau di Blitar Dapat Bantuan Alat Senilai Rp2 Miliar dari DBHCHT

Namun demikian, pemerintah tetap mengimbau kepada petani agar mencari alternatif lain selain tembakau, karena tanaman tersebut masih bergantung pada cuaca yang bagus.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan menjelaskan, BEP tembakau untuk tahun ini sebesar 39 ribu/kg. Hal tersebut sudah didasarkan pada perhitungan biaya produksi yang dikeluarkan petani selama musim tanam dan proses produksi.

"Sebenarnya untuk harga tembakau sepenuhnya hak pabrikan, karena harga 39 ribu/kg itu sudah hasil pertemuan dengan seluruh pabrikan yang membeli tembakau Pamekasan," pungkasnya. (err/rev)

Baca Juga: Marsuto Alfianto Tuding Oknum Bea Cukai Madura Sengaja Tindas Pengusaha Rokok Bodong

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO