Sejumlah Elemen Masyarakat di Jatim Deklarasi Dukung YIM For President

Sejumlah Elemen Masyarakat di Jatim Deklarasi Dukung YIM For President Erianto Ridwan (tengah) salah satu deklarator YIM For President. foto: DIRI ROSADI/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sejumlah elemen masyarakat Jawa Timur yang terdiri dari Aliansi Buruh, Petani, dan Mahasiswa dari Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mendeklarasikan dukung (YIM) for President. Dukungan kepada Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) itu diberikan agar Yusril maju dalam pencalonan presiden tahun 2019. Dukungan itu disampaikan dalam pertemuan di kawasan Gubeng Kertajaya, Senin (9/7).

”Pengalaman Yusril Ihza Mahendara sudah teruji. Pernah menjadi menteri, serta punya kemampuan dalam ilmu tata negara yang menjadi modal untuk bisa menata negeri ini lebih baik,” ujar Erianto Ridwan, salah seorang deklarator dukungan tersebut.

Baca Juga: [HOAKS] Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Tim Hukum Prabowo-Gibran

Yusril juga dinilai mempunyai kecakapan dan kompetensi dalam menuntaskan sejumlah permasalahan bangsa, seperti kemiskinan, kesenjangan ekonomi, dan perpecahan umat.

”Beliau juga mempunyai jaringan luas di tingkat global untuk membawa negeri ini disegani dalam percaturan politik dunia,” imbuh Erianto.

Untuk mengkonkretkan dukungan ini, gabungan petani, buruh, dan mahasiswa Situbondo bakal semakin rajin bergerak menggalang dukungan serta menyosialisasikan rekam jejak Yusril.

Baca Juga: Heboh Uang Cashback 20 Juta Dolar Pembelian Pesawat Tempur Qatar, ini kata Tim Prabowo

”Kami ingin membuka perspektif baru di masyarakat bahwa negeri kita butuh perbaikan. Tidak cukup kita dibuat terlena dengan beragam model pencitraan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, gabungan tiga elemen masyarakat itu juga mengkritisi beragam aturan pemilu yang berlawanan dengan nilai-nilai demokrasi. Misalnya, soal ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 20 persen.

”Regulasi itu tidak memberikan alternatif pilihan calon pemimpin negeri ini. Rakyat hanya disuguhkan kekuatan yang sama, seolah-olah rakyat tak berhak menghadirkan calon pemimpin alternatif,” tandasnya.

Baca Juga: Eros Gak Sampai Hati pada Yusril Profesor, Zulkifli, Airlangga, Minta Jangan Cium Tangan Gibran

Dia mengatakan, mempersempit ruang kesempatan kepada calon-calon presiden untuk mencalonkan diri adalah bentuk nyata tindakan koruptif terhadap demokrasi. Ironisnya, hal itu diamini oleh partai-partai penyokong oligarki kekuasaan yang pada hakekatnya partai-partai tersebut telah mencederai amanah dan aspirasi konstituen untuk mendapatkan calon presiden dengan ragam kemampuan yang mumpuni.

"Sejatinya kesempatan yang sama harus diberikan kepada putra bangsa yang punya potensi. Jangan dibatasi dengan aturan, biarkan rakyat yang memilih pemimpinnya," pungkas Eri. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO