JAKARTA,BANGSAONLINE.com – Budayawan Eros Djarot mengaku tak sampai hati melihat Prof Yusril Ihza Mahendra (Ketua umum Partai Bulan Bintang), Zulkifli Hasan (Ketum PAN), dan Airlangga Hartarto (Ketum Golkar) yang selama ini dikenal sebagai tokoh berintegritas berada di belakang Cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka.
“Kalau saya melihat Yusril. Dia itu profesor tapi kok...saya gak sampai hati. (Yusril) harus tunduk, tapi jangan sampai cium tangan (Gibran) ya,” kata Eros Djarot dalam Podcast Abraham Samad Speak Up yang kini viral.
Baca Juga: Saluran Pengaduan Ala Gibran, Manuver Politik yang Bumerang
Karena, kata Eros, kalau milsanya Gibran jadi Wakil Presiden mau tidak mau mereka harus tunduk. Apalagi kalau misalnya Prabowo berhalangan tetap.
Menurut Eros, untuk apa mereka sekolah ke mana-mana sampai guru besar kalau akhirnya berada di bawah anak seperti Gibran.
Eros mengaku paham bahwa Prof Yusril Ihza Mahendra, Zulkifli Hasan, dan Airlangga Hartanto, punya integritas.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
“Tapi membayangkan pakai rompi kuning itu ya ngeri juga,” kata Eros sembari tertawa.
Rompi kuning adalah pakaian yang dikenakan para tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut dia, Yusril, Zulkifli dan Airlangga sejatinya terpaksa berada di belakang Gibran. Eros percaya bahwa mereka mendukung Gibran tidak tulus atau tidak ikhlas.
Baca Juga: Presiden BEM Unair Dapat Intimidasi, Dekan Bagong Suyanto Cabut Pembekuan BEM
“Ayo bicara pakai hati,” ajak Eros kepada Yusril, Zulkifli, Airlangga dan lainnya. "Mereka kan teman kita," kata Eros.
Artinya, Eros tahu bahwa mereka sebenarnya punya inetegritas. Tapi gara-gara kondisi politik sandra yang diciptakan Presiden Jokowi akhirnya mereka seperti itu.
Eros menyayangkan Presiden Jokowi yang menyandera mereka. Menurut, dia Presiden Jokowi sama dengan menebar kulit pisang di mana-mana sehingga suatu saat akan membuat ia sendiri terlpeset.
Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi
Kenapa? Karena para ketua umum partai yang sekarang disandra itu pasti dendam.
“Mereka kan malu,” kata Eros Djarot yang juga populer sebagai sutradara film.
Eros juga mengingatkan Presiden Jokowi agar segera kembali ke jalan yang benar. Menurut Eros, Jokowi harus bisa membedakan dengan Presiden China Xi Jinping. Karena di China hanya ada satu partai sehingga Jinping bisa berkuasa secara absolut.
Baca Juga: Warisan Buruk Jokowi Berpotensi Berlanjut, Greenpeace Lantang Ajak Masyarakat Awasi Prabowo-Gibran
“Kalau di sini multi partai,” tegasnya. Sehingga Jokowi sulit berprilaku politik absolut seperti di China.
Jokowi, kata Eros, justru akan menuai dendam yang suatu saat meledak. Menurut dia, aparat negara seperti Polri dan TNI juga tak mungkin bisa dikooptasi terus menerus. Pada saatnya mereka akan bersikap tegas terhadap Jokowi. Karena mereka juga terikat Sapta Marga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News