Dengan Kesolidan, 46 Tahun Petrokimia Bisa Keluar dari Kesulitan

Dengan Kesolidan, 46 Tahun Petrokimia Bisa Keluar dari Kesulitan Para karyawan baru Petrokimia Gresik saat menjalani tradisi disemprot air oleh mobil PMK. foto: Syuhud/ bangsaonline.com

GRESIK,BANGSAONLINE.com - PT. menggelar upacara HUT ke-46 di Stadion Petrokimia Gresik, Selasa (10/7) pagi. Di hadapan ratusan tamu yang hadir, ada hal menarik yang diungkapkan oleh Dirut PT (PG) Nugroho Christijanto.

Menurut ia, Petrokimia sejak ditetapkan oleh Presiden RI-ke 2 Soeharto pada 10 Juli 1972, selalu didera kesulitan. "Namun dengan modal kesolidan dan kekompakkan, selama 46 tahun kita selalu bisa keluar dari kesulitan tersebut," ujar Nugroho Christijanto dalam sambutannya.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Tertinggi Platinum di Ajang SNI Award 2024

Ia kemudian memaparkan awal mulanya berdirinya PT yang merupakan pabrik pupuk terlengkap di Indonesia. Petrokimia awalnya berdiri di Surabaya sehingga disebut Proyek Petrokimia Surabaya. Hal ini ditandai dengan kontrak pembangunannya pada tanggal 10 Agustus 1964, dan mulai berlaku pada tanggal 8 Desember 1964.

Kemudian, proyek ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 10 Juli 1972, yang kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Jadi PT ." Proyek tersebut diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 10 Juli 1972, yang kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi PT ," paparnya.

Christijanto menyatakan sejatinya kesulitan yang dihadapi tetap terjadi hingga tahun 2018. "Namun, dengan modal kesolidan, Petrokimia bisa keluar dari kesulitan," terangnya.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29

Nugroho mengakui bahwa pelambatan ekonomi pada tahun 2017 berdampak terhadap produksi Petrokimia. Sebab, sebagian bahan baku berasal dari impor. Tantangan lain, persaingan yang kian ketat. "Namun, patut bersyukur di saat persaingan berat, Petrokimia banyak meraih penghargaan," ucapnya.

Pada kesempatan ini, Nugroho juga menyinggung terkait kebijakan subsidi pupuk oleh pemerintah. "Jika benar-benar subsidi dicabut harus disikapi dengan bijak. Sebab, setiap ada perubahan pasti timbul persoalan baru. Kami juga minta kalau hal ini terjadi harus diantisipasi agar pupuk tetap diminati pasar baik negeri maupun Internasional," jlentrehnya.

Di akhir sambutannya, ia mengajak semua insan Petrokimia untuk lebih bersinergi. Sebab, pada tahun ini Petrokimia masih dipercaya pemerintah melalui PT. Pupuk Indonesia (PI) Persero sebanyak 5.179.360 ton pupuk bersubsidi. "Ada kenaikan dibanding tahun 2017," katanya.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani

"Sesuai dengan tagline HUT Petrokimia Gresik (PG) ke-46, ‘Solid dan Inovasi Menuju Kejayaan’, bahwa Petrokimia terus berinovasi melalui reset dan telah di-launching untuk pengembangan perusahaan. Langkah ini juga dilakukan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan pemerintah," tandasnya.

"Saya mengajak tingkatkan kerja sama, kinerja untuk perbaikan perusahaan. Semua jajaran komisaris, direksi, dan karyawan bekerja sama, sehingga perusahaan kian berkembang. Dengan kesolidan dan inovasi, Petrokimia banyak berbuah prestasi," pungkasnya.(hud/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO