GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT Petrokimia Gresik (PG) anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) genap berusia 46 tahun.
Dimulai dari tahun 1972 dengan 2 pabrik berkapasitas produksi 39 ribu ton/tahun, hingga kini bertransformasi menjadi produsen pupuk terlengkap di Indonesia dengan jumlah 29 pabrik berkapasitas 7,7 juta ton/tahun (pupuk dan non-pupuk).
Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Tertinggi Platinum di Ajang SNI Award 2024
Direktur Utama PG Nugroho Christijanto mengungkapkan, bahwa perusahaan akan terus bertransformasi, beradaptasi, serta berkembang sesuai dengan tantangan dan peluang bisnis. Arah pengembangan PG pun tidak sekadar mendukung sektor pertanian dan pangan, namun bertekad untuk memberikan solusi bagi sektor agroindustri di Indonesia.
"Alhamdulillah, di usia ke-46 tahun perusahan secara umum masih memiliki kinerja yang cukup baik walaupun di tengah kondisi dan tantangan ekonomi global yang cukup sulit," ujarnya, Selasa (10/7/2018).
Ia mengakui, dinamika perekonomian global serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US dollar, bahkan hingga saat ini, menjadi hambatan utama yang turut mengiringi perjalanan PG dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
Hal ini cukup mempengaruhi operasional perusahaan mengingat sebagian besar bahan baku PG merupakan barang impor. "Namun dengan kesatuan tekad, perencanaan yang matang, serta berbagai program efisiensi dan mitigasi terhadap sejumlah risiko signifikan terhadap bisnis, kita mampu menutup tahun 2017 dengan capaian yang cukup baik," paparnya.
Berbagai capaian dalam satu tahun terakhir pun diakui oleh berbagai pihak melalui serangkaian penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini membuktikan kemampuan adaptasi yang tinggi dan ketangkasan PG terhadap kondisi perekonomian global.
Capaian ini pun mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Terbukti, selama tahun 2017 perusahaan tercatat menerima 107 penghargaan. 55 di antaranya adalah penghargaan tingkat internasional dan 52 penghargaan Iainnya di tingkat nasional.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani
Sementara tahun ini, perusahaan mendapat kepercayaan pemerintah melalui PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar 5,17 juta ton (dan alokasi nasional yang mencapai 9,55 juta ton).
Hingga saat ini, PG telah menyalurkan 2,51 juta ton atau 48 persen dari alokasi 5,17 juta ton tanggung jawab PG.
Guna memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi bulan Juli 2018, saat ini PG telah menyediakan stok pupuk bersubsidi dari lini I hingga IV sebanyak 1,12 juta ton. Rinciannya, Urea 52.043 ton (hanya di 10 kab/kota di Jawa Timur), ZA 195.803 ton, SP-36 207.071 ton, Phonska 537.704 ton, dan Petroganik 126.884 ton.
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
Untuk mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan nasional, saat ini PG sedang membangun beberapa proyek pengembangan beserta sarananya, antara lain Dermaga C. ALF3. Conveying System Tahap l, serta Ammonium Phospho Flour Recovery (APFR).
"Penguatan struktur usaha ini merupakan upaya kami untuk mendukung ketahanan pangan nasional, mendukung sektor agroindustri di Indonesia, serta sebagai bentuk kesiapan diri menghadapi tantangan global yang kian kompetitif," terang Nugroho.
Nugroho lebih jauh menjelaskan, pertumbuhan kinerja serta berbagai pengembangan perusahaan ini tentunya diikuti dengan meningkatnya realisasi penyaluran bantuan kepada masyarakat melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang dikemas dengan nama “Petrokimia Gresik Peduli dan Berbagi”.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Kemitraan merupakan pemberian dana pinjaman, pelatihan, serta hibah kepada usaha kecil yang memenuhi syarat. Sedangkan Bina Lingkungan meliputi bantuan bencana alam, pendidikan dan pelatihan, sarana dan prasarana umum, sarana ibadah, kesehatan masyarakat, pelestarian alam dan bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan.
Pada tahun 2017, pemanfaatan dan penyaluran dana Kemitraan mencapai Rp 52,4 miliar (meningkat 7 persen dari tahun 2016), sedangkan Program Bina Lingkungan mencapai Rp 22,2 miliar (meningkat 41 persen dari tahun 2016).
Adapun jumlah mitra binaan mencapai 529 unit usaha dengan anggota sebanyak 3.075 orang.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dorong Regenerasi Atlet Angkat Besi Berprestasi di Indonesia
Melalui program PKBL ini, PG berharap masyarakat dapat tumbuh dan berkembang seiiring dengan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Oleh karena itu, Nugroho berharap agar masyarakat senantiasa mendoakan dan medukung PG agar selalu dapat memproduksi dan menyalurkan pupuk bemubsidi kepada petani dengan baik dan Iancar.
"Semoga kami juga mampu menjadi perusahaan yang senantiasa dapat memberikan solusi bagi sektor pertanian dan agroindustri di Indonesia," pungkasnya. (hud/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News