JAKARTA(BangsaOnline)Direktur
Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti mengatakan Partai Keadilan Sejahtera
justru melakukan kesalahan atau blunder dengan menyetujui Rancangan
Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah secara tak langsung. Kader PKS yang saat
ini menjabat sebagai gubernur dinilai justru terpilih bukan karena kekuatan
kursi PKS di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, tetap elektabilitas dan
popularitas tokoh.
"Hanya ketaatan membabi buta terhadap Koalisi Merah Putih," kata Ray
saat diskusi berjudul 'Menolak Warisan RUU Anti Reformasi dari Rezim SBY' di
Kedai Deli, Menteng, Senin 8 September 2014.
Selain PKS, menurut Ray, dua partai lain di koalisi tersebut juga serupa adalah
Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan. Salah satu buktinya
adalah Kursi Gubernur Bengkul diperoleh kader PAN meski jumlah kursinya kecil.
Ray menduga ketiga partai ini setuju terhadap RUU tanpa melakukan pengkajian
mendalam.
PKS sendiri mengalaminya pada pemilihan Gubernur Jawa Barat, Sumatera Utara dan
Sumatera Barat. PKS berhasil menaruh kadernya di posisi pimpinan meski jumlah
kursinya di DPRD tak kuat. "Karena prestasinya, sehingga masyarakat
memilihnya. Di daerah, orang tak melihat partai tapi figur," kata Ray.
Aktivis 1998, Ahmad Wakil Kamal menilai RUU Pilkada bertentangan secara
konstitusi. RUU tersebut juga dinilai justru berseberangan dengan putusan
Mahkamah Konstitusi tentang pemilihan umum serentak yang memungkinkan majunya
calon independen. RUU justru mendistorsi perjuangan konstitusi pilkada.
"Kita diarahkan lagi ke titik nol, sama seperti saat Orde Baru," kata
dia. RUU menjadi cerminan kelam masa lalu.
Koalisi Merah Putih dan Partai Demokrat dikabarkan berupaya untuk mengusai
kursi parlemen dan kepala daerah. Koalisi yang digawangi Partai Gerindra ini
mengajukan revisi terhadap UU MD3 dan UU Pilkada. Dengan mengandalkan kekuatan
kursi di daerah, terutama di luar Pulau Jawa, koalisi mendorong pemilihan
kepala daerah dilakukan secara tak langsung atau dipilih oleh DPRD.
Baca Juga: PKS Jatim Sulap 1.040 RKI Jadi Posko Pemenangan Khofifah-Emil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News