NGAWI, BANGSAONLINE.com - Hingga kini belum ada tim, baik dari Pusat maupun Provinsi Jatim yang mengecek semburan air di Dusun Weru Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Ngawi. Hal ini diungkapkan Bupati Ngawi Budi Sulistyono saat kembali melakukan peninjauan di lokasi semburan, Selasa (7/8).
"BMKG sedang kita hubungi hari ini. Harapan kita, mereka mengirimkan tim ahli untuk menangani masalah ini agar diteliti. Apakah karena ada panas bumi sehingga menekan air yang ada di bawah, atau karena sebab lain," ujarnya kepada awak media, Selasa (7/8).
Baca Juga: Masuk Musim Hujan, BPBD Ngawi Bersama Forkopimda Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana
"Secepatnya kita harapkan ada penanganan dari analisa-analisa yang ada," katanya.
Ditanya kemungkinan adanya gas berbahaya di lokasi semburan, Kanang -sapaan akrab Bupati Ngawi- mengungkapkan jika sejauh ini belum ada. "Secara awam sejauh ini belum ada (gas, red). Dari bau, dari bentuk airnya, beracun juga belum ada. Karena ada kesaksian kemarin dari warga, bahwa ada kambing yang meminum air itu, ternyata nggak ada masalah," terangnya.
Ia hanya mengimbau warga agar tidak menyalakan api dan tidak terlalu mendekat karena telah dipasang police line. "Warga tidak usah panik, air yang diberikan Allah SWT ini tetap ada maknanya untuk kita semua. Yang penting dalam waktu dekat kita harus mengetahui penyebabnya, juga harus bisa mengatasi serta diminimalisir dampaknya agar warga sekitar bisa kembali beraktivitas seperti biasa," pungkasnya.
Baca Juga: Polres Ngawi Ringkus 2 Pengguna Sabu
Sementara itu, pantauan BANGSAONLINE.com di lokasi, semburan air ini membawa berkah tersendiri bagi PKL. Mereka banyak yang berjualan di sepanjang jalan menuju lokasi semburan, karena warga yang penasaran dengan semburan tersebut juga terus berdatangan. Bahkan, beberapa di antara mereka dari luar Ngawi. (nal/rev)
Simak video semburan air di Dusun Weru Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Ngawi melalui channel youtube BANGSAONLINE TV di sini: https://www.youtube.com/watch?v=newuFfr_0Go
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News