Ikuti Jejak Kiai Asep yang Dermawan, Gus Habib Santuni Du’afa dan Anak Yatim

Ikuti Jejak Kiai Asep yang Dermawan, Gus Habib Santuni Du’afa dan Anak Yatim Muhammad Habibur Rochman, SE (Gus Habib) saat memberikan santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa di Bumiharjo Wonokromo Surabaya Jumat malam (10/8/2018). foto: bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kata pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Artinya, seorang anak cenderung mengikuti sifat dan perilaku orang tuanya. Jika akhlak dan perilaku orang tuanya baik, maka akhlak anak-anaknya bakal baik. Sebaliknya, jika perangai orang tuanya buruk, maka perangai anaknya juga bakal tak jauh beda.

Ya, itulah yang terjadi pada keluarga besar Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto, Jawa Timur. Maklum, trah Kiai Asep Saifuddin Chalim dan istrinya, Nyai Hajjah Alif Fadlilah, memang berasal dari tokoh-tokoh besar.

Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong

Kiai Asep Saifuddin adalah putra KH Abdul Chalim, sahabat akrab KH Abdul Wahab Hasbullah, saat sama-sama belajar di Makkah. Dua sahabat ini kemudian bertemu lagi di Surabaya terutama saat mendirikan Nahdlatul Wathon yang kemudian berlanjut pada pendirian Nahdlatul Ulama (NU) di bawah komando Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari.

Sementara Nyai Alif Fadlilah, istri Kiai Asep, kabarnya masih keturunan Sultan Hasanuddin. Pernikahan Kiai Asep dengan wanita berkulit putih ini telah memberikan 9 putra-putri.

Yang menarik, seorang tokoh agama non-muslim asal Makassar memberi kesaksian kepada bangsaonline.com bahwa Kiai Asep bukan hanya putra salah satu kiai pendiri NU tapi juga keturunan tokoh besar. “Saya tahu itu,” kata Jusi Qwensi kepada bangsaonline.com yang mengaku masih keturunan Syaikh Yusuf Al-Makassari. Jusi Qwesi mengaku banyak mendalami supranatural sehingga bisa melihat seseorang dari unsur batin yang tak kasat mata.

Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng

Yang pasti, Kiai Asep dikenal luas sebagai kiai kaya dan dermawan. Ia berjuang bil hal (tiindakan) dan bil mal (harta) yang menginspirasi banyak orang. Ia yakin seyakinnya bahwa harta kekayaan yang didermakan dalam perjuangan Islam pasti diganti berlipat-lipat oleh Allah SWT.

“Saya ini beda dengan pengusaha yang uangnya pasang surut. Uang saya mengalir terus,” kata Kiai Asep yang mantan ketua Tanfidziah PCNU Kota Surabaya yang kini Ketua Umum Pusat Persatuan Guru Nadhlatul Ulama (Pergunu).

Tampaknya Kiai Asep ingin menurunkan sifat dermawan itu kepada putra-putrinya. Buktinya kiai yang sebentar lagi akan menyandang gelar profesor ini selalu melibatkan putra-putrinya saat membagi-bagikan hartanya untuk sedekah. Yang paling kerap dilibatkan adalah Dr Muhammad Barra (Gus Bara), putra nomor dua yang kini diproyeksikan sebagai pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah dan Muhammad Habibur Rocchman (Gus Habib), putra nomor empat, yang kini diproyeksikan sebagai pejuang di jalur politik. Gus Habib bahkan kini jadi calon anggota DPR RI dari dapil Surabaya dan Sidoarjo lewat Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Baca Juga: Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah

Sifat kedermawanan yang ditanamkan Kiai Asep tampaknya mulai bersemi. Dalam acara Mengawal Kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak di Bumiharjo Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Jumat malam (10/8/2018), Gus Habib menyantuni para anak yatim dan kaum dhuafa. Ratusan anak yatim dan kaum dhuafa yang telah disantuni Gus Habib.

Kiai Asep Saifuddin Chalim mengajak warga Bumiharjo untuk mendoakan Khofifah-Emil agar kepemimpinannya lancar dan bisa mewujudkan Jawa Timur adil dan makmur. Menurut dia, tak penting Khofifah-Emil tahu atau tidak kalau lagi didoakan.

“Sebab kalau kita mendoakan orang, sedang orang yang kita doakan tidak tahu, maka malaikat akan mendoakan kita. Wa anta kadzalik, kata malaikat. Dan kamu semoga seperti dia, seperti orang yang kita doakan,” kata Kiai Asep.

Baca Juga: Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar

Selain Kiai Asep yang memberi mauidzah hasanah juga tampil Nyai Hajjah Masfufah Hasyim, Wakil Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kota Surabaya. Seperti Kiai Asep, Nyai Masfufah juga mengajak warga Muslimat NU untuk menyadari potensinya sehingga tidak dimanfaatkan orang lain. Karena itu ia sangat mendukung langkah Kiai Asep yang memberangkatkan kader NU dan Muslimat NU maju sebagai caleg (calon legislatif).

Tampak hadir para kiai dan tokoh masyarakat. Hadir juga Ketua DPC PPP Surabaya, Bukhori Imron. Begitu juga Direktur HARIAN BANGSA dan bangsaonline.com EM Mas’ud Adnan. Alumnus Pesantren Tebuireng dan pascasarjana Unair ini sekarang juga calon anggota DPRD Jawa Timur dari dapil Surabaya.

Sementara dari jajaran pengurus Muslimat NU tampak Umi Nadhiroh, Sekretaris PAC Muslimat NU Sukolilo dan Artikah, Sekretaris PAC NU Wonocolo. Mereka caleg DPRD Kota Surabaya. Hadir juga caleg DPRD Kota Surabaya yang lain, antara lain: Chamdani Ansor, Junaedi, Ahmad Suroko, Nur Syamsiah, Z Hasanah, Nur fitriati Z, Muhiddin Arsad, Suparno, Mat Romli, dan Woro Wandansari. (tim)

Baca Juga: Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO