BLITAR, BANGSAONLINE.com - Bupati Blitar Rijanto angkat bicara terkait tewasnya wisatawan akibat jatuh dan terseret kuda di wisata Hutan Pinus Gogoniti beberapa waktu lalu.
Saat dikonfirmasi, Rijanto menegaskan segera mengevaluasi seluruh obyek wisata baru di Kabupaten Blitar.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
"Tentu hal ini menjadi perhatian kita bersama, kami akan segera evaluasi. Tujuannya agar seluruh aspek yang diperlukan terpenuhi," ungkap Rijanto, Senin (20/8/2018).
Mantan kepala Dinas Pendidikan ini mengatakan, kemunculan sejumlah obyek wisata baru merupakan sebuah perkembangan yang bagus. Hal itu membuktikan kesadaran masyarakat untuk membangun potensi wilayah dan pemberdayaan masyarakat di sekitarnya sudah semakin tinggi.
Tetapi, setiap pengelola wisata harus memperhatikan berbagai aspek. Salah satu yang terpenting adalah aspek keamanan.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
Pengelola wisata harus lebih meningkatkan fasilitas pelayanan maksimal dan keamanan yang memadai bagi wisatawan. Terutama jika tempat wisata tersebut menyediakan wahana yang membutuhkan tingkat keamanan tinggi.
"Kadang hal-hal kecil yang dianggap sepele justru membahayakan. Hal inilah yang ke depan akan kami evaluasi melalui dinas terkait," imbuhnya.
Tak hanya evaluasi melalui dinas terkait, Rijanto mengaku akan turun ke lapangan untuk mengecek kondisi riil beberapa obyek wisata. Serta memastikan kondisi pelayanan dan keamanan yang disediakan oleh masing masing pengelola wisata sudah sesuai standar.
Baca Juga: Gegara Tak Dipinjami HP, Pria di Blitar Tega Bacok Istri Berkali-kali hingga Jari Putus
"Jangan hanya mempercantik objek wisatanya saja, namun yang lebih penting agar wisatawan semakin tertarik berkunjung pelayanan dan keamanan juga harus terus ditingkatkan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang wisatawan asal Kabupaten Malang tewas mengenaskan usai terjatuh dan terseret kuda sewaan di Hutan Pinus Gogoniti, Desa Kemirigede, Kecamatan Kesamben.
Kejadian nahas itu bermula saat korban menunggangi kuda sewaan seorang diri tanpa didampingi pawangnya dengan alasan sudah mahir berkuda. (ina/dur)
Baca Juga: Penerima Bantuan di Gandusari Blitar Sesalkan Penyaluran yang Dilaporkan ke Bawaslu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News