PACITAN, BANGSAONLINE.com - Ombak besar yang sempat memporak-porandakan sejumlah infrastruktur di banyak obyek wisata pantai di Pacitan tak membuat petani tambak berkecil hati. Misalnya petani tambak di Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, mereka justru menangguk untung saat gelombang pasang menerjang kawasan pantai.
"Alhamdulillah, (gelombang) tak sampai ke lokasi tambak. Sehingga tidak merusak habitat yang ada. Aktivitas tetap berjalan sebagaimana diharapkan," ujar Hadi Riyono, salah seorang petani tambak di Desa Watukarung, Sabtu (25/8).
Baca Juga: Nelayan di Pacitan Belum Tersentuh Rapid Test Covid-19
Menurut dia, justru saat terjadi ombak pasang lalu, panenan petambak udang vaname stabil. Bahkan juga tak sedikit yang meningkat. Untuk lokasi tambak dengan luasan 1.500 meter, bisa menghasilkan kurang lebih 1,3 ton. Dengan asumsi setiap kilogram (kg) udang dijual seharga Rp 63 ribu.
"Tinggal mengalikan saja, berapa omzet yang diterima petani tambak saat panenan," tuturnya.
Hadi berharap, ke depan budidaya udang vaname akan semakin lestari. Sebab kondisi alam memang sangat mendukung untuk pengembangan usaha tambak udang tersebut. (yun/ns)
Baca Juga: Terjaring Razia Petugas di Pos Perbatasan, Belasan Nelayan Andon Asal Sukabumi Dipulangkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News