SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Presiden Joko Widodo berkunjung ke Pondok Pesantren Progresif Bumi Sholawat Sidoarjo, Kamis (6/9) malam.
Presiden datang bersama Moeldoko, Menteri Agama dan Gubernur Jawa Timur. Mereka disambut salawat para santri pondok pesantren yang berada di Desa Lebo, Kecamatan Kota, Sidoarjo tersebut.
Baca Juga: Sejoli di Wonoayu Sidoarjo Diamankan saat Akan Transaksi Sabu Sistem Ranjau
Di hadapan ratusan santri, Jokowi berpesan agar persatuan Indonesia selalu dijaga dan dirawat dengan baik.
"Ini adalah anugerah dari Allah untuk kita, bangsa Indonesia," kata presiden.
Indonesia adalah negara besar dengan jumlah penduduk mencapai 263 juta jiwa. Tersebar di 17.000 pulau, di 514 kabupaten/kota, dan 34 provinsi.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
"Dan kita hidup dengan beraneka ragam perbedaan. Beda agama, beda suku, adat, tradisi, bahasa daerah, dan sebagainya," lanjutnya.
Dibandingkan negara lain, masih kata Jokowi, perbandingannya sangat jauh. Indonesia punya 714 suku dan 1.100 bahasa daerah.
"Negara tetangga, Singapura hanya punya empat suku. Kemudian contoh lain Afganistan, cuma ada tujuh suku, dua suku di sana berantem bertahun-tahun," urainya.
Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO
Indonesia juga merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. "Mari kita jaga keberagaman ini, kita jaga persatuan dan persaudaraan kita. Karena ini aset terbesar yang dimiliki bangsa ini," pesannya.
Jangan sampai, hanya gara-gara pemilihan Bupati, pemilihan gubernur, atau pilihan presiden, menjadi tidak akur dengan saudara, tetangga, kawan, atau sebagainya.
Beda pilihan itu biasa, sebut Jokowi. Yang penting harus tetap rukun, setelah nyoblos pilihannya, sudah kembali seperti biasa. Tidak perlu saling menghina apalagi mengumbar hal-hal negatif ke media sosial.
Baca Juga: Maling di Sidoarjo Gasak 2 HP dan Uang Tunai
"Kita ini bersaudara. Jadi jangan gampang curiga dan berpikiran negatif ke orang lain. Mari kita saling berpikir positif dan berbaik sangka kepada sesama," ajaknya.
Jika ingin maju, jangan malas-malasan. Dan kalau mau sejahtera, harus bekerja keras. Dicontohkannya dalam perhelatan Asian Games 2018 kemarin, prestasi yang didapat para atlet itu semua hasil kerja keras. Mereka berlatih siang malam demi sebuah prestasi yang membanggakan bangsa.
"Dengan kerja keras hasilnya nyata. Dulu kita di rangking 17 sekarang dapat rangking 4 di Asian Games. Kita meraih 31 emas," tutur mantan Gubernur DKI dan Wali Kota Solo tersebut.
Baca Juga: Gus Muhdlor Sesalkan Kesaksian Pegawai DJP
Dan seperti biasa, di akhir sambutannya Jokowi menggelar kuis berhadiah sepeda. Para santri yang bisa menjawab pertanyaan dari presiden, berhak mendapat hadiah sepeda.
Menanggapi kunjungan Jokowi ini, pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Sholawat Sidoarjo KH Agoes Ali Masyhuri menyebut sebagai hal yang biasa. Yakni silaturahmi yang dilakukan Umaro atau pemimpin kepada Ulama atau kiai.
"Silaturahmi biasa. Sudah semestinya seorang Umaro itu mendatangi rakyatnya. Dan sudah sepantasnya seorang Umaro itu sowan ke kiai. Tidak perlu dikaitkan macam-macam," kata Gus Ali, panggilan KH Agoes Ali Masyhuri. (cat/ian)
Baca Juga: Polisi Dalami Anak Bunuh Ibu di Sidoarjo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News