MALANG, BANGSAONLINE.com - Ratusan pegiat sampah dari seluruh indonesia berkumpul dalam jambore Indonesia bersih dan bebas sampah tahun 2018 di lapangan bela negara, Rampal, Kota Malang selama 3 hari, Kamis (13/9).
Jambore yang telah dilaksanakan ketiga kalinya ini menghasilkan rekomendasi tentang pengelolaan sampah di indonesia. Yakni, para peserta ini diharapakan bisa belajar tentang pengelolaan sampah serta berbagi pengalaman tentang pengelolaan sampah di daerah mereka masing-masing.
Baca Juga: Kupas Masalah Sampah, PISHI dan Humanity First Gelar Seminar Lingkungan
Menurut Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis Sumardilaga, jambore kali ini tidak sekadar untuk kumpul-kumpul saja, para peserta akan berdiskusi untuk menghasilkan ide atau gagasan baru tentang pengelolaan sampah. "Mengingat, permasalahan sampah ini harus ditangani secara serius, jika tidak, maka setiap lingkungan kita akan penuh dengan bau tidak sedap akibat sampah yang tidak tertangani dengan baik dan benar," ungkapnya.
Selain itu, rekomendasi dari jambore dari Kota Malang ini nantinya akan diimplementasikan oleh pemerintah, khususnya Kementerian PUPR dalam membuat suatu kebijakan dalam skala nasional.
"Selain untuk membuat kebijakan secara nasional, juga sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah di lingkungan mereka masing-masing agar dapat bermanfaat. Sehingga sampah yang diolah dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah bagi pengelola dan masyarakat itu sendiri," tandasnya.
Baca Juga: Revisi Perbup, Bupati Sidoarjo Ajak Pengelola TPST Ikut Tuntaskan Sampah TPA Jabon
Untuk diketahui, bahwa di jambore ini juga dipamerkan beberapa produk olahan sampah yang memiliki nilai jual bagi masyarakat.
Sementara dipilihnya Kota Malang sebagai tempat jambore ini, karena merupakan salah satu kota dengan pengelolaan sampah cukup baik di bandingkan dengan kota lainnya. (thu/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News