.
JOMBANG-(BangsaOnline)
Guna menekan praktik percaloan, Kantor Bersama Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Jombang memiliki cara tersendiri. Ditegaskan kepala KB Samsat Jombang UPT Dispenda Jatim Nurbaiti Isnaeni SE M.Ks, pihaknya tidak membedakan kepentingan para 'calo' dengan pemohon yang datang langsung.
Baca Juga: Warga Jombang Panik Biaya STNK dan BPKB Naik, 'Geruduk' Kantor Samsat
"Tidak ada beda nya antara calo dengan yang datang sendiri semua tetap ante dan sesuai ketentuan yang ada," tegas Ety panggilan akrab Nurbaiti Isnaini, dalam paparan nya pada peserta lomba karya tulis wartawan (LKTW) di ruang pertemuan KB Samsat Sabtu (13/9).
Perempuan berhijab ini tidak menampik tentang masih ada nya praktik percaloan di lingkup kerja nya. Kendati demikian, pihak nya sudah berkomitmen untuk tetap mengedepankan profesionalisme dan pelayanan terbaik bagi masyarakat dengan tidak membedakan dan mendahulukan kepentingan para calo tersebut dengan para pemohon yang datang sendiri. Hal tersebut rupanya mampu menekan praktik percaloan hingga kepercayaan masyarakat untuk membayar pajak dengan datang sendiri semakin terbangun.
Hal ini di buktikan dengan pencapaian wajib pajak yang terus meningkat. Tercatat hingga bulan Agustus kemarin, KB Samsat Jombang telah berhasil mengumpulkan pajak hingga Rp1, 3 miliar dari target Rp1,7 miliar. Pencapaian yang setara dengan 76,8 %. "Kita optimis target itu bisa tercapai," ujar Ety.
Berbagai fasilitas penunjang guna memanjakan wajib pajak telah disediakan. Mulai dari loket khusus serta ruang tunggu ibu hamil dan menyusui, drive thru, ruang khusus merokok hingga kantin serta mushola berdesain modern. Berbagai papan informasi serta pemandu yang ramah tamah juga disediakan guna membantu wajib pajak. Tidak hanya itu, guna menggugah kesadaran wajib pajak, selain pola mobil keliling yang sudah berjalan inovasi tiada henti juga akan terus dilakukan.
Salah satu nya yang masih akan dibahas adalah melibatkan para kiai dan tokoh masyarakat untuk berperan aktif mendorong masyarakat untuk lebih taat pajak. "Karena Jombang identik dengan kota religi keterlibatan para tokoh masyarakat, pemuka agama akan sangat di perlukan," pungkas Ety.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News