Audiensi IKA-PMII dengan Pemkab Mojokerto: Hasil Pembangunan Harus Sampai Outcome

Audiensi IKA-PMII dengan Pemkab Mojokerto: Hasil Pembangunan Harus Sampai Outcome Wabup Pungkasiadi ketika beraudiensi dengan Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII), Kamis (11/10) pagi, di ruang Satya Bina Karya. foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Mojokerto menerima rombongan audiensi Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII), Kamis (11/10) pagi di ruang Satya Bina Karya. Maksud kedatangan IKA-PMII, seperti diutarakan ketua rombongan, Ahmad Subhan, tidak lain untuk sumbang saran dan gagasan pembangunan untuk Kabupaten Mojokerto. Hal tersebut tentu mendapat respon positif Pemerintah Kabupaten Mojokerto, dalam hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Pungkasiadi.

Salah satu hal penting yang ditegaskan wakil bupati Pungkasiadi adalah, bahwasanya program pembangunan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Mojokerto, tidak akan berhenti pada tahap output saja (hasil langsung). Ada hal lain yakni outcome (efek jangka panjang) yang dinilai sebagai tujuan utama dari sebuah hasil pembangunan. Wakil bupati Pungkasiadi mengambil contoh Puskesmas Gondang, yang selain bentuk pembangunan fisiknya yang bagus, juga harus dibarengi dengan kebermanfaatan di mata masyarakat.

Baca Juga: Ratusan ASN Kabupaten Mojokerto Ikuti Senam Massal Peringatan HUT Korpri ke-53

“Dalam pembangunan, yang dikejar tidak berhenti pada tahap output. Ada outcome juga yang harus kita raih. Contohnya Puskesmas Gondang yang dibangun dengan sangat baik dengan fasilitas memadai, tentu kita harapkan dengan hal tersebut masyarakat bisa merasakan manfaatnya. Tidak berhenti pada apa yang dilihat itu ada (bentuk fisik), lalu selesai. Lebih dari itu, harus ada hasil nyata yang dirasakan masyarakat (dampak positif) secara kontinyu,” terang wakil bupati.

Kabupaten Mojokerto sendiri di bidang inovasi pelayanan kesehatan, banyak melahirkan gebrakan baru yang diapresiasi dalam berbagai penghargaan baik regional maupun nasional. Beberapa di antaranya inovasi Gerakan Masyarakat Berantas TB/Tuberkulosis (Gemar Bertasbi) UPT Puskesmas Bangsal yang menerima penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018, Budidaya Lele Penanggulangan Gizi Buruk (Bule Gazibu) UPT Puskesmas Puri, dan Gerakan Puskesmas Keliling Masyarakat Sehat (Gepuk Mas) UPT Puskesmas Ngoro.

“Inovasi sebenarnya merupakan sesuatu yang umum, namun ditindaklanjuti dengan cepat dengan instrumen-instrumen yang tepat. Sehingga, hal tersebut memberi banyak manfaat dan menjadi booster bagi yang lain, untuk ikut berlomba melakukan hal yang sama dengan lebih baik,” tambah wabup.

Baca Juga: Diikuti Ratusan Peserta, Pemkab Mojokerto Gelar MTQ II

Dari paparan di atas, wabup ingin agar semua pemangku kepentingan yang salah satunya kalangan akademisi, dalam kesempatan ini khususnya IKA-PMII, untuk kiranya dapat membantu memberi masukan yang membangun terhadap Pemerintah Kabupaten Mojokerto.

“Saya berharap IKA-PMII dapat berperan lebih di masyarakat, baik mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah maupun program-prgram pembangunan. Untuk itu, diperlukan juga komunikasi untuk saling bertukar informasi antara pemerintah dengan organisasi kemasyarakatan maupun kepemudaan,” tutup wabup yang hadir didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Mustain. (yep/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO