LANGTANG, BANGSAONLINE.com - Inginnya membuat laporan kematian palsu kepada pihak asuransi, agar polis bisa cair. Namun, pria ini malah kehilangan istrinya, Dai Guihua (31) dan dua anaknya yang bunuh diri. Dai Guihua, begitu mendapat kabar suaminya meninggal, langsung tiada gairah hidup. Dia memutuskan untuk bunuh diri bersama dua putri mereka.
“Saya lupa memberitahu kepada istri, bahwa laporan kematian saya adalah palsu, agar polis asuransi bisa cair,” akui sang suami yang namanya dirahasiakan.
Baca Juga: Mengapa Jupiter Punya Cincin, Sedangkan Bumi Tidak? Ini Penjelasannya
Dai Guihua meninggalkan catatan bunuh diri sebanyak 1.000 kata di WeChat. Dia memutuskan untuk mati bersama putra dan putri mereka, yang berusia empat dan dua tahun. Tubuh ketiganya ditemukan esok harinya di sebuah danau dekat rumah mereka di kota Langtang.
Sebelumnya, sang suami diberitakan oleh media China, hilang setelah mobilnya ditemukan di dekat sungai, meskipun tubuhnya tidak pernah ditemukan.
Sang suami, yang berusia 34 tahun, lupa untuk memberi tahu istrinya, bahwa berita kematiannya hanya awu-awu. Setelah mendapati istri dan dua putra putrinya mati, dia menyerahkan diri ke polisi.
Baca Juga: Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina
Radio Voice of China yang dikelola negara melaporkan bahwa pada awal September, Sang suami ikut asuransi senilai satu juta yuan (sekitar Rp 2,2 miliar) tanpa sepengetahuan istrinya. Sedangkan sang istri ditulis sebagai ahli waris.
Polisi mengatakan bahwa pada 7 September, sang suami menghilang. Pada 19 September sebuah kendaraan pinjaman yang digunakan sang suami, ditemukan di dekat sungai yang mengarah pada anggapan bahwa dia mati.
Dalam catatan bunuh diri yang diposting di WeChat, dia menulis bahwa dia datang untuk menemani suaminya. “Saya hanya ingin kami berempat berkumpul setelah mati," tulis Dai Guihua dilansir Voice of China.
Baca Juga: Diduga Bunuh Diri, Pria di Kota Malang Tewas Mengenaskan Tertabrak Kereta Api
"Saya tak ingin pergi sendiri, anak-anak saya akan menderita tanpa kedua orang tua, saya memutuskan untuk membawa mereka bersamaku," tulis Dai, yang terungkap telah kehilangan kedua orang tuanya ketika dia masih muda, sebagaimana dilansir South China Morning Post.
Dia sebelumnya memposting video online, yang kemudian beredar luas, di mana dia menangis dan mengatakan dia telah meminjam uang untuk membayar perawatan putrinya yang menderita epilepsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News