PACITAN, BANGSAONLINE.com - Sepinya pemasangan alat peraga kampanye (APK) peserta pemilu di Pacitan dinilai karena penyelenggara pemilu lambat dalam melakukan tafsir regulasi. Hal tersebut membuat peserta pemilu ragu-ragu, bahkan ketakutan untuk mempromosikan program-program maupun visi-misinya saat masa kampanye seperti sekarang ini.
Hal ini diungkapkan Arif Setya Budi, kader Partai Demokrat Pacitan, Jumat (19/10). Dia menganalogikan layaknya sebuah pertandingan. "Di mana ketika pemain sudah siap, namun para wasit belum siap terkait aturan pertandingan," ujar Arif memberikan perumpamaan.
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Selain persoalan diatas, Arif juga menilai sepinya pemasangan APK di Pacitan karena peserta pemilu masih melakukan pemetaan pemasangan APK bagi semua calegnya.
"Peserta pemilu jelas masih menentukan strateginya untuk pemasangan APK bagi semua calegnya. Sehingga diharapkan jangan sampai saling bertabrakan antara caleg satu dan lainnya. Jadi biar nggak mubadzir. Namun, bagaimana ketika APK itu dipasang punya multiplayer effect," terangnya.
Arif berharap penyelenggara pemilu lebih masif melakukan sosialisasi terkait perubahan-perubahan regulasi. "Sebab sejauh ini, sepertinya masih banyak juga peserta pemilu yang belum paham," tandasnya. (yun/rev)
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News