Antisipasi Paham Radikalisme, MWC NU Mantingan Gelar Pengajian

Antisipasi Paham Radikalisme, MWC NU Mantingan Gelar Pengajian KH Khomari saat memberikan taushiah.

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka mengikis paham radikalisme, jajaran MWC NU Mantingan aktif menggelar pengajian. Seperti yang dilakukan saat bertepatan dengan Hari Santri Nasional (HSN) kali ini.

Pengajian tersebut digelar di Lokasi Pembangunan Gedung Bersama NU, Sabtu (20/10) sekitar pukul 20.00 WIB.

Baca Juga: Polsek Sine Ngawi dan Tim Gabungan Kerja Bakti di Rumah Warga Terdampak Longsor

Pengajian itu menghadirkan KH Khomari sebagai pengisi taushiyah dengan mengambil tema "Waspadai Radikalisme, Dekatlah Dengan Ulama".

Dalam paparannya, ustadz Khomari menyatakan bahwa radikalisme atau aliran keras tidak akan menguntungkan umat dan tidak membawa berkah. "Buktinya banyak orang atau kelompok yang memilih jalan radikal malah menyulitkan diri sendiri. Aliras keras itu tidak menguntungkan. Justru yang menguntungkan adalah berakhlak baik di kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara,” tutur KH Khomari dihadapan kaum nahdliyin.

Ia menjelaskan, bahwa Islam melarang keras untuk memerangi umat lain, sepanjang umat Islam tidak diperangi. Sebaliknya, umat Islam harus bersikap lembut, menebar kasih sayang terhadap sesama manusia.

Baca Juga: Masuk Musim Hujan, BPBD Ngawi Bersama Forkopimda Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

Kiai yang blak-blakan mengutuk keras terorisme ini mengingatkan agar umat Islam memperteguh dasar-dasar negara, yakni Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pasalnya, NKRI tak lepas oleh andil besar para kiai, para ulama, santri dan oleh umat lain.

“Sekarang nggak usah neko-neko lah. NKRI sudah diperjuangkan oleh para kiai, oleh ulama, dan oleh umat Islam, bahkan juga oleh seluruh rakyat Indonesia kala itu. Generasi sekarang tinggal melanjutkan,” urainya.

Khomari juga mengingatkan umat untuk berhati-hati terhadap arus informasi yang begitu cepat. Karena sekarang banyak informasi yang tidak benar. "Banyak bermunculan berita hoax. Kalau ada berita hoax, tidak usah ditanggapi karena ujung-ujungnya berita hoax membuat resah masyarakat dan mengoyak persatuan kesatuan bangsa."

Baca Juga: Polres Ngawi Ringkus 2 Pengguna Sabu

"Untuk menghadapi situasi dan kondisi seperti ini, obat untuk menangkal semua itu adalah jangan menjauhi ulama, jangan meninggalkan ulama. Umat harus dekati ulama agar keberkahan Alloh SWT terus turun," pesannya.

Di akhir tausyiah, Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang NU Kabupaten KH Ahmad Ulinnuha Rozy mengingatkan agar nahdiyin berhati-hati munculnya perang informasi di media selama musim politik ini. Ia juga mengimbau agar waspada gerakan memecah belah umat. (nal/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO