LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Penyuluh Agama Islam Kemenag Kabupaten Lamongan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) menggelar acara sarasehan dalam rangka memperingati hari santri nasional 2018 di Aula MAN Lamongan, Selasa (23/10).
Sarasehan yang mengambil tema peningkatan kapabilitas penyuluh dalam penanganan konflik paham keagamaan untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik itu menghadirkan pembicara Nur Azizah, Kasubdit Kementerian Agama RI.
Baca Juga: Kepala Kemenag Lamongan Tegaskan Rekrutmen PPPK Transparan dan Gratis
Kepala Kantor Kemenag Lamongan H. Sholeh dalam sambutanya mengajak 216 Penyuluh Non PNS dan Penyuluh Fungsional untuk menempatkan posisi Penyuluh Agama sebagai perekat dalam misi menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Penyuluh Agama hendaknya dapat membangun sinergi yang positif dengan segenap elemen, harus mewadahi, dan jangan merasa paling benar. Tempatkan posisi Penyuluh Agama sebagai perekat, bukan Provokator. Kembangkan komunikasi yang bagus untuk membangun sinergi yang positif dengan segenap elemen masyarakat dan jangan merasa paling benar,” ujar Sholeh dalam sambutan pembukaan sarasehan.
Menghadapi tahun politik, Sholeh mengajak para Penyuluh Agama sebagai perekat masyarakat, untuk mencontoh politik yang bijaksana dan cerdas dalam menentukan sikap.
Baca Juga: Kakanwil Kemenag Jatim Tanam Pohon di Lamongan
“Jadilah penyuluh yang profesional dan menjadi uswah karena politik tidak bisa diukur. Sikapi dengan cerdas dalam menentukan sikap, tidak ikut ke sana ke sini. Tempatkan Penyuluh pada posisinya,” ujarnya.
Sebagai bagian dari keluarga Kementerian Agama, Penyuluh Agama Non PNS diminta untuk menginternalisasikan Lima Budaya Kerja Kementerian Agama dalam menjalankan tugasnya memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Masyarakat tidak memandang Penyuluh Agama itu pegawai atau tidak, sehingga seorang Penyuluh Agama harus memberikan palayanan dengan baik. Mari wujudkan integritas dengan satunya hati, lisan, dan perbuatan,” katanya.
Baca Juga: Kepala Kanwil Kemenag Jatim Berikan Pembinaan ASN di Lamongan
Penyuluh Agama harus selalu meningkatkan kompetensinya untuk menjadi seorang Penyuluh Agama yang profesional.
“Sebagai Penyuluh Agama harus terus belajar, jika masih pas-pasan harus belajar. Yang ilmunya sudah besar agar ditularkan, kembangkan saling asah, asuh,” lanjutnya.
Sementara, Nur Azizah dari Kementerian Agama RI mengawali pembicaraanya sangat mengapresiasi para Penyuluh Non PNS karena mempunyai kompetensi di atas rata-rata sebagai Penyuluh. Nur Azizah menyatakan bahwa Penyuluh Non PNS merupakan aset bagi Kemenag yang perlu didorong serta dimotivasi untuk tetap mendapatkan semangat membantu Kemenag dalam bidang agama.
Baca Juga: Antisipasi Pernikahan Dini, Kasi Bimas Islam Kemenag Lamongan Sebut Pentingnya Peran Orang tua
“Mereka adalah SDM yang hebat. Kepada para Penyuluh Non PNS agar fokus ke depan melaksanakan pengabdian, memberikan layanan, dan efeknya berserah dirilah kepada Allah SWT. Mereka adalah aset Kemenag, sehingga kesungguhan mereka agar mendapatkan sentuhan, pencerahan, sehingga mereka tetap mendapatkan semangat untuk membantu di bidang agama,” katanya. (qom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News