LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Pemkab Lamongan menerima penghargaan sebagai yang terbaik dalam Kompetisi Kelompok Budaya Kerja (Siyakin) Jawa Timur tahun 2018.
Penghargaan tersebut diterima Bupati Fadeli dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Ruang Rapat Hayam Wuruk Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Rabu (31/10).
Baca Juga: Tak Ingin Warganya Terjebak Pinjol dan Investasi Bodong, Anggota DPR RI Jiddan Gelar Sosialisasi
"KBK Kopi Jala dan tim kesehatan jiwa lainnya yang setiap hari bekerja menangani pasien jiwa di Lamongan ini selalu bekerja dengan ikhlas, untuk memanusiakan mereka. Karena itu apresiasi yang hari ini didapat semoga bisa menjadi penyemangat untuk terus bekerja demi kemanusiaan,“ ujar Fadeli usai menerima penghargaan.
Kepala UPT Puskesmas Laren dr Desi Fanni Rahmawaty melalui Kabag Humas dan Protokol Agus Hendrawan Pemkab Lamongan mengatakan UPT Pukesmas Laren membentuk Kelompok Budaya Kerja (KBK) Komunitas Peduli Jiwa (Kopi Jala) karena masalah yang dihadapi sangat kompleks.
“Pasien jiwa ini, sering tidak teratur berobat. Sehingga proses penyembuhan juga tidak bisa tuntas. Maka adanya Kopi Jala ini diharapkan dapat menyelesaikan persoalan tersebut” katanya.
Baca Juga: Lantik Direktur Utama BDL, Bupati Yuhronur Tekankan Dua Peran Perusahaan Daerah
Menurut Agus, pertama yang dilakukan adalah dengan mempercantik Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Laren agar pasien jiwa merasa nyaman.
“Selanjutnya KBK Kopi Jala melaksanakan Posyandu Jiwa, senam kesehatan jiwa bersama pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), pasien jiwa diajak berekspresi melalui pembacaan puisi serta mengajari membuat kerajinan tangan” terang Agus.
Abdul Syukur, salah satu ODGJ yang sudah sembuh, mengaku sejak adanya KBK Kopi Jala, rutin berobat dan bisa sembuh sama sekali.
Baca Juga: Pemkab Lamongan Siagakan 198 Tim Kebersihan Jelang Nataru
“Setelah ada Posyandu Jiwa oleh Puskesmas Laren, ada petugas yang secara rutin mendatangi saya. Akhirnya aaya teratur minum obat dan bisa berkarya,“ kata Abdul Syukur yang menderita gangguan jiwa selama lebih dari 25 tahun yang sudah sembuh sama sekali. (qom/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News