Jangan Hanya Belajar Kitab, Santri Harus Manfaatkan Teknologi untuk Pemberdayaan Diri

Jangan Hanya Belajar Kitab, Santri Harus Manfaatkan Teknologi untuk Pemberdayaan Diri DARI KIRI: Ketua Hipsi Ra. Humron Maula, Ketua RMI Ra Nasih Aschol, KH. Ahmad Sugeng Utomo (Majelis Santri Indonesia), Drs. Gun Gun perwakilan Kominfo RI, Noor Mahmudi Konsultan Entrepreneur, dan Moderator Ust. Jazuli.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Majelis Pesantren Indonesia menggandeng Kominfo RI dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) menggelar sosialisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi, Rabu (14/11). Bertempat di Pondok Pesantren Syaichona Cholil, sosialisasi itu digelar dengan tajuk "Santri Entrepreneur".

Nasih, Ketua Rabitah Ma'ahid Islamiyah (RMI) sekaligus Pengasuh PP. Syaichona Cholil dalam sambutannya mengajak para santri saat untuk mengubah mindset. "Santri saat ini jangan hanya menguasai kitab kuning, tapi di bidang ilmu TIK dan lainnya," ujar Nasih.

Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu

"Santri hakikatnya penerus bangsa, kader yang siap segala tantangan di era apapun, termasuk di era digital yang sangat luar biasa," tuturnya.

Acara itu menghadirkan Drs. Gun Gun Siswandi dari Kementerian Kominfo sebagai pemateri. Di hadapan para santri, menjelaskan tentang wabah hoax dan cara mencegahnya.

"Masyarakat dan santri harus dapat menyaring informasi yang ada di medsos. Jika ada kata-kata viralkan, sebarkan (share) menggunakan huruf yang di-bold, itu indikator berita hoax, ujaran kebencian. Jadi kalau mau share maka yang harus dipahami bahwa fakta jelas, sumber datanya valid," ungkap Drs. Gun Gun Siswandi.

Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim

Dalam kesempatan itu, Gun Gun mengajak para santri untuk menjadi garda terdepan memerangi hoax atau ujaran kebencian. "Karena santri sudah ditanamkan kebaikan dari sejak dini, nilai-nilai luhur santri sudah kuat," tegasnya.

Sementara KH. Ahmad Sugeng Utomo mewakili Majelis Pesantren Indonesia memaparkan pentingnya memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan ekonomi.

"Santri dan masyarakat harus diberdayakan dalam pemamfaatan IT serta komunikasi yang dibangun oleh pemerintah. Harus digunakan secara maksimal, tidak hanya cukup sebagai sarana komunikasi, akan tetapi dapat meningkatkan kesejahteraan masa depan santri dan masyarakat saat ini," paparnya.

Baca Juga: Panitia Larang Puluhan Wartawan Masuk ke Acara Pembukaan POPDA dan PAPERDA di Bangkalan

Turut hadir dalam acara ini, yakni Wakil Bupati serta sejumlah kepala OPD, Kapolres, Dandim 0829, Camat , Lurah Demangan, Ketua PCNU , dan para ustadz pondok pesantren. (uzi/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Semakin Ketat, Penyekatan Jembatan Suramadu Dilakukan di Dua Sisi ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO