Si GESITS, Motor Listrik Buatan Anak Bangsa Siap Bersaing di 2019

Si GESITS, Motor Listrik Buatan Anak Bangsa Siap Bersaing di 2019 Menristekdikti Mohammad Nasir saat menjadi narasumber di Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Gedung Pemprov Jatim, Kamis (22/11/2018). foto: YUDI A/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kemenristekdikti telah fokus mengembangkan penelitian yang memiliki daya saing pada 10 sektor antara lain: teknologi pangan, informasi dan teknologi, transportasi (darat, laut, udara), kesehatan, dan lain sebagainya.

"Salah satu inovasi dari Jawa Timur adalah produk motor listrik yang dibesut oleh para ahli dari Institut 10 Nopember Surabaya (ITS)," ucap Menristekdikti Mohamad Nasir saat Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Gedung Pemprov Jatim, Kamis (22/11/2018). 

Baca Juga: Inilah Jenis Printer yang Cocok untuk Cartridge HP 802

Nasir mengatakan, kecanggihan motor listrik dengan nama dagang GESITS ini bisa dikebut sampai kecepatan 100 km/jam dan speedometer bisa dipakai untuk telepon pintar (smartphone). "Produk ini rencananya akan produksi massal pada awal 2019. Pabriknya disiapkan di Sentul, Jawa Barat," sebutnya.

Kemudian soal pengembangan teknologi pangan, Nasir menjelaskan bahwa Pusat penelitian kopi dan kakao ada di Jember, Jawa Timur. Ini merupakan hasil dari Science Techno Park di Jember.

"Dulu Swedia mengimpor kopi dari AS, lalu ditawarkan agar mengambil kopi langsung dari Indonesia. Saat ini jika dulu pembibitan kopi dari biji dan batangnya, kini sudah bisa dikembangkan dari daun. Riset membuat bibit dari daun hingga 2 juta bibit," jelasnya.

Baca Juga: Keuntungan Punya Banyak Akun di Akulaku 2024

Yang tidak kalah penting menurut Nasir adalah sinergi antara pemerintah, akademisi, dan industri. Ia mencontohkan seperti PT INKA, industri kereta api di Madiun yakni LRT yang sudah beroperasi di Palembang dengan rute mulai dari bandara ke Jakabaring. "Ini dibuat ITS di Surabaya, sudah menyerupai LRT di Eropa," imbuhnya. 

Satu hal, lanjut Nasir, jumlah hasil penelitian dan riset Indonesia sejak 2015 di kawasan Asia Tenggara juga terus melonjak dan sudah melewati Thailand dan sudah nomor dua di bawah Malaysia. 

Sementara itu, pemerintah juga memberikan kebijakan afirmasi bagi kelompok tidak mampu melalui pemberian beasiswa Bidikmisi untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Program Bidikmisi pada 2018 ditargetkan sebanyak 368.961 orang, sedangkan alokasi untuk Jatim ditargetkan sebanyak 63.147 orang. 

Baca Juga: Bagaimana Cara Menonton TikTok Tanpa Mengunduh Aplikasi?

Posisi Triwulan III 2018 capaian penerima Bidikmisi untuk Nasional 302.764 dan penerima untuk Jatim sebanyak 47.899 orang di wilayah Surabaya, Madura, Malang, Pacitan, hingga Banyuwangi.
"Jika ada anak yang susah membiayai kuliah agar lapor ke Kemenristekdikti sehingga tidak boleh ada anak gagal kuliah termasuk anak-anak di wilayah terluar, terdepan, dan perbatasan," harapnya.

Adapun, Kemenristekdikti mengupayakan agar sistem pembelajaran bagi mahasiswa tak mampu melalui sistem daring (online) agar mereka tetap bekerja.

Diskusi dengan tema "Membangun Indonesia Dalam Perspektif Peningkatan Daya Saing Daerah" ini dihadiri oleh Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laskda Agus Setyadi, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, serta Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi. (ian/rev)

Baca Juga: How to Stay Safe While Using Mobile Betting Apps

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO