PACITAN, BANGSAONLINE.com - Bukan hanya komunitas gay yang belakangan marak terjadi di Pacitan, namun komunitas lesbian juga menampakan tren cukup memprihatinkan di Pacitan. Pola kehidupan seks menyimpang sepertinya sudah menjadi gaya hidup sebagian umat.
"Kami sangat prihatin dengan pola kehidupan mereka. Apalagi komunitas rambut cepak tersebut (lesbian) banyak melakukan pertemuan darat di sejumlah cafetaria. Ini fenomena cukup memprihatinkan," ujar Widi Sumardji, Kasatpol PP Pacitan, Jumat (23/11).
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Menurut Widi, para pelaku lesbian sedikit berbeda dengan gay. "Kalau kalangan gay, sebagaimana pengamatan kami cenderung menggunakan media sosial sebagai sarana menjaring anggota dan berkomunikasi. Namun kalau komunitas rambut cepak biasanya melakukan pertemuan darat sambil kongkow-kongkow di sebuah cafetaria," jelas dia.
Maraknya kehidupan seks menyimpang juga mendapat perhatian serius Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) di Pacitan, Berty Stevanus. Dia sangat prihatin dengan mucuatnya pemberitaan adanya sekelompok orang yang tergabung dalam komunitas LGBT. Terlebih kalau memang benar, ada dari mereka yang tercatat sebagai seorang pendidik.
"Kami hanya bisa berharap dan mengimbau, agar mereka bisa kembali ke jalan yang benar sesuai tuntunan agama masing-masing. Sebab, agama apapun jelas memberikan tuntunan agar menghindari hubungan sejenis," terang dia di tempat terpisah.
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Berty mengajak semua umat beragama agar kembali mengingat musibah bencana alam di beberapa daerah yang menurutnya, tak lepas dari kemurkaan Tuhan atas perbuatan umatnya yang salah.
"Mari kita introspeksi diri dengan banyak mengingat sang pencipta. Jauhi hal-hal yang dilarang agama. Sebab pada prinsipnya, semua kitab suci yang kita anut itu sama. Selalu mengajak kebaikan," tukasnya. (yun/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News