SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, atau yang lebih dikenal maulid nabi menjadi momen yang tepat untuk memperkenalkan Rasulullah SAW kepada generasi penerus.
“Kita kenalkan bagaimana sejarah kanjeng nabi, mulai lahir, tumbuh dewasa, menjalani hidup, ketauladannya, hingga beliau wafat. Ini agar anak-anak kita cinta dan meneladani beliau,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf saat Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 H Prov. Jatim Tahun 2018 di Gedung Islamic Center Surabaya, Kamis (22/11) malam.
Gus Ipul, sapaan akrabnya mengatakan, dengan mengenal Rasulullah SAW, diharapkan bangsa ini terus memiliki generasi yang mencintai, mengenang dan meneladani sosok Rasul akhir zaman.
"Sangat banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik dari kisah hidup maupun sosok Nabi Muhammad SAW. Salah satunya, bagaimana beliau menghadapi permasalahan dengan penuh kesabaran, mengutamakan dialog dan musyawarah. Namun jika lawan yang dihadapi masih bersikeras, maka dengan terpaksa beliau berperang," terangnya.
Jadi perang itu, lanjut Gus Ipul, jika keadaan sudah sangat terpaksa. Contohnya ada perjanjian yang diingkari, ada orang yang semaunya sendiri, tidak mau diajak dialog baik-baik. Baru kemudian Rasulullah SAW mengangkat pedangnya untuk berperang.
"Kesabaran Rasulullah SAW sampai-sampai membuat para sahabat jengkel. Sebab tak jarang Rasulullah SAW mendapat perlakuan kasar dari lawannya. Meski diperlakukan kasar, Rasulullah SAW tetap menghadapinya dengan sabar dan malah membuka dialog yang lebih luas kepada lawannya. Salah satu contohnya adalah Perjanjian Hudaibiyyah yang terjadi pada Tahun 628 M (Dzulqa'dah, 6 H)," cerita Gus Ipul.
Pada tahun itu, sekitar 1.400 Muslim berangkat ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah umrah. Mereka mempersiapkan hewan kurban untuk dipersembahkan kepada Allah SWT. Namun karena saat itu kaum Quraisy di Makkah sangat anti terhadap kaum Muslim Madinah, maka Makkah tertutup untuk kaum Muslim.
Quraisy, walaupun begitu, menyiagakan pasukannya untuk menahan Muslim agar tidak masuk ke Mekkah. Pada waktu ini, bangsa Arab benar benar bersiaga terhadap kekuatan militer Islam yang sedang berkembang. Nabi Muhammad mencoba agar tidak terjadi pertumpahan darah di Mekkah, karena Mekkah adalah tempat suci.Akhirnya kaum Muslim menyetujui langkah Nabi Muhammad, bahwa jalur diplomasi lebih baik daripada berperang
“Saat itu Rasulullah SAW mengalah, tapi ternyata Perjanjian Hudaibiyah dilanggar oleh Quraisy, tetapi kaum Muslim bisa membalasnya dengan penaklukan Mekkah (Fathul Makkah) pada tahun 630 M. Hasilnya banyak anak-anak muda yang masuk Islam, dan menjadi panglima Rasulullah SAW seperti Khalid bin Walid” ujar orang nomor dua di Jawa Timur ini.
Wagub kelahiran Pasuruan ini menambahkan, manfaat lain dari Peringatan Maulid Nabi adalah menjadi ajang bersilaturahmi antara pemerintah, TNI, Polri, dan masyarakat.
“Ini patut kita syukuri, karena maulid menjadi instrumen untuk menjaga persatuan, kesatuan, dan kerukunan ditengah-tengah perbedaan yang ada. Mudah-mudahan ini bisa dijaga ke depannya” pungkasnya.
Peringatan Maulid Nabi yang dihadiri oleh ratusan peserta ini juga diisi tausiah agama dari KH. Musta'in Syafi'i yang akrab disapa Yai Ta'in, yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an, Tebu Ireng, Jombang. (ian/rev)