BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Dua santri delegasi DPC PKB Bangkalan berhasil menyabet juara dalam ajang Musabaqah Kitab Kuning (MKK) tingkat Nasional yang digelar oleh Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) di Graha Gus Dur Jl. Raden Saleh No. 9 Jakarta Pusat, Event ini dihelat tanggal 29-30 November 2018.
Mereka adalah Badrut Tamam (17 tahun) dan Kholili (19 tahun), keduanya berasal dari PP Ad-Damanhuri Desa Kompol Kec. Geger, Bangkalan. Badrut dan Kholili menyisihkan puluhan peserta dari 19 provinsi seluruh Indonesia. Barut berhasil menjadi juara II di kategori Nadhom Imriti Putra tingkat Nasional dengan hadiah Rp 10 juta. Sedangkan Kholili sebagai juara III Kategori Kitab Fathul Qorib Putra mendapat Rp 5 juta.
Baca Juga: Syafiuddin Ajak Kader PKB Berjuang Menangkan Pilkada Serentak 2024
Kisah sukses yang diraih oleh Badrut Tamam dan Kholili melalui perjuangan yang cukup berat. Dia harus mengikuti seleksi yang cukup ketat mulai dari seleksi tingkat Kabupaten (3-4/11/2018) dan seleksi Zona Madura (26/11/2018) yang digelar di Graha PKB Bangkalan Jl. RE. Martadinata No.15 Bangkalan. Setelah berhasil menjadi juara di tingkat Kabupaten, mereka akhirnya mewakili Madura
(Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (empat dari kiri) foto bersama dengan para juara MKK Nasional, termasuk Badrut Tamam dan Kholili)
Baca Juga: PB Jatim Adakan IWF 2024, Ini yang Dipamerkan Stan UMKM Bangkalan
Badrut Tamam dan Kholili tiba di Bangkalan, Sabtu sore (1/12), usai mengikuti prosesi penutupan MKK di Jakarta. Ia disambut Ketua DPC PKB Ir. Mondir Rofii. Ia mengapresiasi keberhasilan santri Ad Damanhuri yang mampu mengharumkan nama Bangkalan di tingkat nasional.
"Kapasitas keilmuan ini bagian barokah dari KH. Busro Ad-Damanhuri, di mana beliau komitmen dan loyalitasnya tinggi terhadap PKB. Dalam kondisi apapun beliau selalu siap dipanggil PKB Pusat walau dalam kondisi kesehatannya terganggu," tutur Mondir.
Mondir berharap, Badrut dan Kholili bisa menularkan ilmunya kepada santri-santri yang lain agar tradisi juara bisa berlanjut. "Karena kegiatan MKK ini digelar secara terus menerus oleh PKB setiap tahun," katanya.
Baca Juga: Ratusan Warga Madura Ramaikan Pelantikan Syafiuddin Jadi DPR RI Kedua Kalinya di Senayan
Dalam kesempatan itu, Mondir juga mengapresiasi ajang MKK. Selain sebagai upaya melestarikan budaya keilmuan Kitab Kuning di Pondok Pesantren, juga memperkuat paham Ahlussunnah Wal Jama'ah (Aswaja).
"Oleh karena itu, karakter santri paham keilmuan kitab klasik jangan sampai pudar, itulah tujuan digelarnya MKK dari PKB Pusat sampai ke daerah. Karena saat ini banyak munculnya aliran-aliran baru yang tidak sesuai dengan budaya dan karakter kita. Dan saat ini banyak yang mudah terpengaruh siapa pun, orang baik, alim, atau pintar, jangan sampai pikiran diberikan peluang sedikit pun terhadap munculnya paham atau aliran baru," pungkasnya.
Sementara saat ditanya akan dipergunakan untuk apa uang hadiah tersebut, Badrut Taman dan Kolili kompak menjawab akan ditabung untuk biaya kuliah tahun 2019. (uzi/rev)
Baca Juga: Khotib Marzuki Pertanyakan Alasan Penolakan Mie Gacoan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News