Tafsir Al-Isra 12: Makna "Fassalnah Tafshila"

Tafsir Al-Isra 12: Makna "Fassalnah Tafshila" Ilustrasi

Oleh: Dr. KH A Musta'in Syafi'ie M.Ag. . .  

Waja’alnaa allayla waalnnahaara aayatayni famahawnaa aayata allayli waja’alnaa aayata alnnahaari mubshiratan litabtaghuu fadhlan min rabbikum walita’lamuu ‘adada alssiniina waalhisaaba wakulla syay-in fashshalnaahu tafshiilaan (12).

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Life Begins at Fourty

"... wakulla syay-in fashshalnaahu tafshiilaan", segalanya telah dijelaskan Tuhan sejelas-jelasnya. Potongan ayat ini menunjuk bahwa al-Qur'an telah menjelaskan segala-galanya, tidak ada yang terlewatkan. Kalimat senada adalah semakna dengan ayat "Tibyana li kull syai" (al-Nahl: 89), juga "... Ma farrathna fi al-kitab min syai" (al-An'am: 38).

Tapi jangan terlalu detail berpikir sehingga mengira segalanya ada dalam al-Qur'an secara detail. Tidak, sekali lagi tidak. Bahwa al-Quran memang telah menjelaskan segala lini kehidupan, baik sosial, hukum, ekonomi, budaya, politik, teknologi, sains, dan lain-lain. Yang terkait dengan tata aturan dan ibadah, biasanya lebih terinci ketimbang yang terkait ilmu pengetahuan, sosial, dan lain-lain. Ya, karena Al-Qur'an lebih pada buku pedoman universal dengan bahasa filosufis dan komprehensif, daripada buku petunjuk teknik yang rinci dan praktis.

Lebih dari itu, terhadap hal-hal yang sangat teknis, apalagi sebagai produk pengembangan dan kreasi manusia seperti teknologi masa kini, maka Al-Qur'an hanyalah menyiratkan saja. Lalu diberi arahan, bahwa semua itu ada ahlinya dan bila anda ingin tahu, tanyakan saja kepada ahlinya.

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Teori Shalahiyah dan Ashlahiyah pada Putusan MK Terkait Batas Usia

Itu artinya, Allah SWT telah menunjuk agen sekaligus juru bicara guna melayani kebutuhan publik. Tuhan telah mendorong hamba-Nya yang dipilih untuk piawai dalam disiplin tertentu, lalu dimudahkan dan selanjutnya diberi kesuksesan menemukan ilmu baru dan menguasainya. Dengan ahli tersebut, dialah agen Tuhan, silakan kalian bertanya kepadanya sesuai keahlian yang dimiliki. "Fa is'alu ahl al-dzikr in kuntum la ta'lamun". (Al-Anbiya': 7).

Itulah, soal pembuatan onde-onde, pembuatan ponsel tidak mungkin Al-Qur'an menjelaskan secara teknik. Tapi Allah SWT pasti memunculkan ahlinya. Nah tanyakan kepadanya, maka bereslah perkara. Sedangkan untuk hukum syariah, ibadah, dan keyakinan yang harus dipatuhi, maka wahyu menjelaskan lebih detail. Allah a'lam.

Sumber: Dr. KH A Musta'in Syafi'ie M.Ag

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO