Dipasang Berjejer dengan yang Lama, Efisiensi PJU Bekas di Kota Mojokerto Dipertanyakan

Dipasang Berjejer dengan yang Lama, Efisiensi PJU Bekas di Kota Mojokerto Dipertanyakan PJU lama dan baru dipasang berjejer. Foto: YUDI EP/BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Efisiensi yang menjadi dalih pengadaan PJU bekas senilai Rp 1.175 miliar di Kota Mojokerto makin dipertanyakan. Ini seiring dengan fakta lapangan, sejumlah PJU yang rampung dikerjakan dipasang berjejer dengan PJU lama. Tragisnya lagi, di atas jembatan Rejoto beberapa PJU dipasang dengan bohlam menerangi sungai.

Dari pantauan BANGSAONLINE.com di lapangan menyebutkan, pemasangan PJU di sekitar jembatan Rejoto dipasang berjejer hanya berjarak tak kurang dari dua meter dengan PJU lama. Demikian dengan PJU di atas jembatan malah dipasang dengan bohlam menerangi sungai. Semangat efisiensi yang didengungkan berbanding terbalik dengan kenyataan di lapangan.

Atas hal ini, Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto Suyono mempertanyakan proyek prestisius tersebut. "Dengan perhitungan per titik Rp 17.5 juta, itu terlalu mahal. Hitungannya dari mana itu," sergah politisi PAN ini, Senin (3/12).

Angka yang disebut Suyono yang juga seorang kontraktor listrik di AKLI tersebut merinci nilai proyek. "Jika nilai proyek Rp 1.175 miliar dibagi 63 titik maka ketemu angka Rp 17,5 juta per titik. Kalau dikatakan untuk switch seluruh tiang, percaya. Tapi masalahnya, satu switch itu dipergunakan untuk sekian tiang. Bukan hanya satu tiang," ungkapnya.

Tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) bekas ternyata tak hanya digunakan untuk jalan raya Kedungsari dan Kelurahan Meri saja. Untuk proyek tahun 2018, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto ternyata juga menggunakannya untuk jembatan Rejoto dan jalan raya Blooto tembus Ketidur dan Suromulang selatan. Angkanya tak main-main, Rp 667.873.791 berdasar Harga Perkiraan Sendiri (HPS) pemenang tender yakni PT Topida.

Jauh di atas paket proyek yang sama untuk jalan raya Kedungsari dan Meri yakni sebesar Rp 507.797. 184. Padahal dalam proyek penerangan jalan kawasan barat DLH mematok anggaran lelang atau pagu sebesar Rp 917.898.791. Penggunaan besi bekas dalam proyek ini kini dipersoalkan Dewan setempat.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO