PACITAN, BANGSAONLINE.com - Tingginya intensitas hujan yang terjadi Jumat (7/12) malam kemarin, menjadi penyebab utama jebolnya empat tanggul pengaman sungai di sejumlah desa di Kecamatan Kebonagung dan Pacitan. Terlebih tanggul tersebut memang baru sebatas penanganan darurat yang dilakukan pihak BBWS Bengawan Solo, pasca terjadinya banjir bandang, 28 November 2017 lalu.
Kasie Pembangunan Sumber Daya Air Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Pacitan, Yudo Tri Kuncoro mengatakan, membenarkan tanggul tersebut jebol usai diguyur hujan lebat yang berlangsung Jumat malam kemarin. Ia mengungkapkan bahwa curah hujan semalam cukup ekstrim, yaitu di atas 266 mm. Kondisi tersebut memang jauh lebih rendah dibandingkan curah hujan yang terjadi bersamaan kemunculan siklon Cempaka tahun lalu yang mencapai 304 mm.
Baca Juga: BPBD Pacitan Verifikasi dan Uji Publik Rumah Terdampak Bencana Tahun 2017
"Namun begitu, kondisi itu sudah di luar normal. Sehingga wajar, debit air sungai membludak hingga menggerus tanggul yang akhirnya jebol," ujar Yudo, yang saat itu tengah berada di lokasi tanggul jebol, Sabtu (8/12).
Menurut Yudo berdasarkan hasil identifikasi sementara, tanggul jebol tersebut di antaranya berlokasi di Dusun Jarum Desa Sukoharjo, Kecamatan Pacitan, selebar kurang lebih 25 meter, Dusun Jelok Desa Kayen, Kecamatan Pacitan selebar 15 meter, dan di Dusun Banjarejo Desa Banjarejo, Kecamatan Kebonagung selebar 10 meter.
"Hampir semua tanggul tersebut memang masih sebatas penanganan darurat. Bahkan tanggul sungai di Dusun Jelok Desa Kayen baru sebatas pemasangan bronjong. Tentu ketika diterjang debit air yang melimpah akibat curah hujan ekstrim, daya tangkisnya berkurang hingga akhirnya jebol dan terjadi banjir bandang seperti tahun lalu," beber dia.
Baca Juga: Belasan Rumah Terdampak Bencana di Pacitan Belum Tersentuh Bantuan, Ketua DPRD Janji Tindaklanjuti
Yudo menegaskan, sampai detik ini pihaknya bersama tim dari BBWS Bengawan Solo, masih melakukan indentifikasi lapangan. Sehingga belum bisa menginformasikan seberapa besar kerugian yang dimunculkan akibat banjir tersebut.
"Kami masih melakukan pendataan lapangan, termasuk langkah-langkah darurat yang segera diambil guna meminimalisir terjadinya banjir susulan," tegas Yudo. (yun/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News