BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menggelar pelatihan pengelolaan dan pendampingan website desa se-Kecamatan Kanor, Senin (10/12/18).
Pelatihan tersebut untuk mendorong keterbukaan informasi publik serta meningkatkan pelayanan masyarakat berbasis internet kepada masyarakat desa.
Baca Juga: Disnakkan Bojonegoro Pantau Kesehatan Hewan Kurban
"Website desa tidak hanya menyediakan informasi maupun data-data desa, tetapi juga bisa mempublis potensi maupun kegiatan desa setempat, jadi sangat penting bagi desa," kata Aguk Sudarmojo mewakili sambutan Kepala Diskominfo Bojonegoro.
Pembuatan website desa tersebut, kata dia, sesuai peraturan Bupati Bojonegoro nomor 10 tahun 2017. Sehingga desa-desa di Bojonegoro harus punya website.
"Dari 409 desa se-Bojonegoro saat ini yang sudah ada domain websitenya sebanyak 102 desa. 2019 Kominfo akan terus mendorong desa-desa untuk mengajukan pembuatan website desa," katanya menambahkan.
Baca Juga: Pj Bupati Bojonegoro Serahkan SK Perpanjangan Jabatan Kades
Aguk mencontohkan efek positif website desa yang telah berjalan. Desa Pejambon, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Bojonegoro misalnya, telah mendapat penghargaan dari Kementerian Desa terkait keberhasilan pengelolaan website desa.
"Desa Pejambon mendapat hibah dari pemerintah (Kementerian Desa) senilai Rp 1.5 miliar. Ini berkat keberhasilan dalam pengelolaan website desa, mulai mengupdate setiap kegiatan desa hingga membuka data-data desa," paparnya.
Sementara itu, Kasi Pemerintahan Kecamatan Kanor Pendi Prasetyo Utomo sangat mendukung digelarnya pelatihan pengelolaan website desa di wilayahnya oleh Dinas Kominfo. "Kami harap 25 desa se-Kecamatan Kanor punya website desa masing-masing. 2019 kami harapkan sudah on stream," kata Pendi.
Baca Juga: Pemkab Bojonegoro akan Gunakan Videotron Alun-Alun untuk Nobar Timnas Vs Uzbekistan
Dia menjelaskan, dari 25 desa di wilayahnya saat ini baru dua desa yang sudah punya website. Namun dua desa tersebut masih terbatas dalam pengelolaannya. Sehingga dia berharap setelah pelatihan tersebut desa-desa dapat memaksimalkan pengelolaan website desa. (nur/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News