Tanggul Ketapang Retak, Air Meluber Hingga ke Saluran Drainase

Tanggul Ketapang Retak, Air Meluber Hingga ke Saluran Drainase Air dari tanggul yang jebol dialirkan ke drainase.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kondisi tanggul lumpur di Desa Ketapang titik P71 membutuhkan perbaikan. Pasalnya, dinding penahan lumpur jebol. Hasilnya, air dari dalam tanggul pun mengalir keluar. Agar tidak menggenangi jalan, Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) mengalirkan air menuju drainase.

Salah satu warga, Solik menjelaskan, tanggul di Ketapang sudah retak sejak satu bulan lalu. Awalnya, air yang mengalir tidak deras. Karena rekahan masih kecil, PPLS pun segera menutup lubang tersebut.

Baca Juga: 5 Dari 11 Terdakwa Kasus Korupsi Lumpur Lapindo Sidoarjo Diminta Ganti Rugi, Kok Bisa?

Namun, tepatnya seminggu yang lalu, tanggul kembali retak. Kali ini, ukuran lubang semakin besar. Alhasil, air yang mengalir semakin deras.

Dia menjelaskan, petugas PPLS segera memasang penahan. Yakni sak berisi pasir. Sak itu ditata di depan lubang. Berjajar mengarah ke drainase. Tujuanya, menahan air agar tidak meluber ke rel kereta api dan menggenangi jalan raya porong.

Baca Juga: 17 Tahun Lumpur Lapindo, Korban Berharap Ada Bacapres yang Komitmen Membantu

Menurut Solik, warga sekitar khawatir. Pasalnya, gerusan air itu semakin lama membuat air di dalam tanggul berkurang. "Nah, jika terus berkurang, tanggul berpotensi ambles. Kami minta segera diperkuat," cetusnya.

Tidak hanya jebol, kondisi tanggul juga membutuhkan perbaikan. Dari pengamatan, bangunan setinggi 11 meter itu banyak yang retak. Rekahan ditemukan di sekitar titik P71.

Humas PPLS Hengky Listria Adi menjelaskan lubang tanggul itu merupakan bekas lubang pipa aliran air. Karena tidak digunakan, petugas mencabut pipa tersebut, kemudian lubang ditambal.

Baca Juga: Berencana Bangun Pondok, Wakaf Tanah Keluarga Bakrie di Sidoarjo Ternyata Bermasalah

"Nah, karena tekanan air di dalam tanggul tinggi, lubang pun jebol. Air mengalir deras. Namun, kami sudah tangani," jelasnya.

Tahun ini, sudah tiga kali tanggul mengalami kerusakan. Bulan Juli lalu, lumpur meluber ke saluran irigasi desa Glagaharum. Lantaran bangunan penahan lumpur itu jebol, saluran kanal di kaki tanggul tidak mampu menahan Lumpur.

Di bulan Oktober, giliran tanggul di Gempolsari ambles. Tanggul sliding lantaran tidak mampu menahan tekanan air.

Baca Juga: Mengandung Logam Tanah Jarang, Begini Harapan Korban Lumpur Lapindo

Hengky menjelaskan, solusi tanggul jebol yakni melakukan penguatan. Setiap tahun PPLS meningkatkan dan menguatkan tanggul. "Kami petakan tanggul yang rawan," pungkasnya. (cat/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'HOAX! Bukan Tanggul Lumpur Lapindo yang Jebol tapi Pipa PDAM di Jalan Raya Porong':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO