SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Setelah hampir 16 tahun menyembur akibat eksplorasi gas, luapan lumpur Lapindo ternyata adalah harta karun. Berdasarkan temuan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), semburan lumpur panas ini mengandung logam tanah jarang (rare earth) yang bisa dimanfaatkan untuk industri telekomunikasi hingga nuklir.
Hal ini disambut sukacita oleh warga Kota Delta, khususnya mereka yang terdampak. Sumaji (43), mantan warga Renokenono yang kini tinggal di Perumahan Tanggulangin Asri, merasa senang terkait potensi ekonomi yang ditemukan dan berharap jika telah dieksplorasi, pemerintah melibatkan para korban lumpur Lapindo.
Baca Juga: 5 Dari 11 Terdakwa Kasus Korupsi Lumpur Lapindo Sidoarjo Diminta Ganti Rugi, Kok Bisa?
"Ternyata yang menyembur itu harta karun berwujud lumpur," ujarnya, Senin (24/1).
Sumaji adalah salah satu dari ribuan warga terdampak akibat bencana yang terjadi 29 Mei 2006 lalu. Ia bersama keluarganya dulu hidup nyaman dengan membuka warung di samping sekolah dengan penghasilan yang cukup, dan kini Sumaji bekerja sebagai tukang bangunan dengan penghasilan yang tidak menentu.
"Banyak korban lumpur yang menderita karena kehilangan pekerjaan," tuturnya.
Baca Juga: Selama Jadi Anggota DPRD Jatim, Mas Iin Peka Kebutuhan Masyarakat
Penelitian soal logam langka ini telah dimulai sejak tahun 2020 dan kini dalam tahap penelitian akhir. Pakar geologi ITS Surabaya juga menemukan bahwa luapan lumpur porong memiliki kandungan lithium yang tinggi, dan rare earth yang ditemukan nilainya berlipat dari harga batu bara. (cat/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News