Indonesia Diprediksi Ranking 5, Khofifah: Muslimat NU Berpolitik Ahlussunnah wal Jamaah

Indonesia Diprediksi Ranking 5, Khofifah: Muslimat NU Berpolitik Ahlussunnah wal Jamaah Khofifah Indar Parawansa saat menyampaikan orasi pada acara Maulidur Rasul Muslimat NU Jawa Timur di JX International Jalan A Yani Surabaya, Ahad (30/12/2018). Sebanyak 25 ribu anggota Muslimat NU memenuhi aula Jatim Expo. foto: bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kecintaan Ketua Umum PP NU, Indar Parawansa terhadap Indonesia luar biasa. Dalam acara Maulidur Rasul yang digelar Pengurus Wilayah NU Jawa Timur sempat mempresentasikan hasil tinjauan Lembaga audit dan konsultan ekonomi PricewaterhouseCoopers (PWC) yang memprediksi bahwa Ekonomi Indonesia bisa mencapai peringkat 5 dunia dan mengungguli ekonomi Rusia maupun Jerman. Dalam laporan bertajuk The Long View How will the global economic order change by 2050 yang dirilis pada Februari 2017, perekonomian Indonesia (Produk Domestik Bruto/PDB) akan mencapai US$ 5,42 triliun atau sekitar Rp 72 ribu triliun pada 2030.

Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman

(Pengurus dan warga NU dengan tulus bawa alas tikar dan konsumsi sendiri. Tampak Sekretraris Pengurus Cabang NU Kota Surabaya Hj Fatimah juga berbaur duduk lesehan bersama pengurus NU yang lain. foto: bangsaonline.com)

Dalam prediksi itu Indonesia akan mencapai peringkat 5 dengan PDB: US$ 5.424 miliar di bawah Jepang yang ranking 4 dengan PDB: US$ 5.606 miliar. Di atas Jepang India menempati rangking 3 dengan PDB: US$ 19.511 miliar.

Sementara rangking 2 ditempati Amerika Serikat (AS) dengan PDB: US$ 23.475 miliar. Di bawah China yang menempati rangking 1 dengan PDB: US$ 38.008 miliar.

Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman

kemudian bertanya, peran apa yang bisa dimainkan NU dengan prospek kemajuan Indonesia kelak? Menurut NU harus banyak berbuat tapi sesuai peran dan wilayah masing-masing. Misalnya yang jadi bunda PAUD tetap melaksanakan tugasnya dengan baik.

juga menepis anggapan acara doa bersama untuk bangsa bermuatan politik jelang Pilpres 2019. Menurutnya, politik yang dilakukan NU adalah politik Ahlussunah wal Jamaah.

"Kemarin saya melihat ada berbagai pendapat tentang pertemuan ini. Jawabannya ini adalah (peringatan) Maulid Nabi. Kalau dikatakan politik, yang kita lakukan adalah politik menjaga Ahlussunnah wal Jamaah jangan sampai tergerus," ucap di hadapan 25 ribu lebih anggota NU dalam acara Doa untuk Bangsa yang digelar PW NU Jatim di JX International, Surabaya, Minggu (30/12).

Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024

Politik yang dijalankan NU, tegas , adalah politik kebangsaan dan politik untuk menegakkan Ahlussunnah wal Jamaah. "Dalam hal ini setiap orang wajib membela bangsa dan negaranya dengan cara masing-masing," ucapnya.

Caranya yang ditempuh NU, antara lain, mendoakan supaya bangsa ini diselamatkan Allah SWT dari berbagai ujian. "Kalau kita mau refleksi akhir tahun jangan-jangan refleksi kita kita adalah maraknya hoax. Itu salah satunya ya," ucapnya.

juga mengajak seluruh anggota NU berdoa untuk keamanan dan kemajuan bangsa, serta menghilangkan hoax yang semakin menjadi-jadi.

Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba

"Saya ingin mengajak kita semua, hari ini kita berdoa. Allah akan menurunkan kebaikan ke bumi, kita ingin membangun cinta kita pada Indonesia. Cinta kita adalah membuat kehidupan yang damai, cara kita mencintai adalah dengan membawa kebaikan, menghindarkan orang-orang dari penebar hoax, maka kita berdoa di sini," terang .

Meluber ke Luar Gedung

Kehadiran 25 ribu lebih anggota NU membuat kawasan Jalan A Yani Surabaya menghijau.

Baca Juga: Di Sidoarjo, Khofifah Ajak Sukseskan Pilkada Serentak 2024 dengan Damai dan Senang

Bahkan banyak anggota NU tidak bisa memasuki gedung lokasi acara, karena penuh sesak. Sebagian dari mereka mengikuti acara di luar gedung melantunkan dan mengikuti doa bersama melalui pengeras suara.

Mereka antusias untuk ikut doa bersama, mendoakan bangsa yang terus menerus diguncang bencana. pun meminta maaf kepada anggotanya yang tidak bisa memasuki gedung.

"Saya sedih banyak anggota NU yang tidak bisa masuk, padahal mereka berangkat dari jauh untuk berdoa bersama. Mohon dimaafkan ya Bu," ucapnya.

Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi

Sebelumya, Sekretaris NU Jawa Timur, Mariyam Baharuddin menargetkan acara dihadiri 24.000 orang. Namun di luar perkiraan, anggota NU yang hadir lebih dari 25.000 sehingga JX International penuh sesak sampai meluber ke luar gedung.

Ketua Panitia Maulidir Rasul NU Musyarrofah mengaku kewalahan melihat melubernya anggota yang hadir. “Tapi diakui atau tidak ini hebat. Mereka tulus ikhlas. Mereka datang dengan mambawa alas dan konsumsi sendiri,” kata Musyarofah kepada BANGSAONLINE.com.

Pantauan BANGSAONLINE.com, kehadiran dari seluruh penjuru Jawa Timur itu bukan saja JX International tak muat tapi juga membuat jalan A Yani macet. Untung para petugas kepolisian sigap sehingga bisa teratasi dengan lancar. 

Baca Juga: Cara Unik UMKM Es Teh di Wiyung untuk Dukung Khofifah, Beri Bonus di Dagangannya

Sebelum acara dimulai, Dr KH Asep Saifuddin Chalim memimpin istighotsah . Pada akhir acara Kiai Asep juga memimpin doa.Acara ini semarak karena juga dilengkapi dengan tarian sufi dari Pesantren Sabilul Muttaqien (PSM)Takeran Magetan yang diasuh KH Miratul Mukminin (Gus Amik). (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO