SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kecintaan Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa terhadap Indonesia luar biasa. Dalam acara Maulidur Rasul yang digelar Pengurus Wilayah Muslimat NU Jawa Timur Khofifah sempat mempresentasikan hasil tinjauan Lembaga audit dan konsultan ekonomi PricewaterhouseCoopers (PWC) yang memprediksi bahwa Ekonomi Indonesia bisa mencapai peringkat 5 dunia dan mengungguli ekonomi Rusia maupun Jerman. Dalam laporan bertajuk The Long View How will the global economic order change by 2050 yang dirilis pada Februari 2017, perekonomian Indonesia (Produk Domestik Bruto/PDB) akan mencapai US$ 5,42 triliun atau sekitar Rp 72 ribu triliun pada 2030.
Baca Juga: Khofifah Diskusi dengan Pengusaha Muda Lumajang, Bahas Pengembangan Agrobisnis hingga Pendidikan
(Pengurus dan warga Muslimat NU dengan tulus bawa alas tikar dan konsumsi sendiri. Tampak Sekretraris Pengurus Cabang Muslimat NU Kota Surabaya Hj Fatimah juga berbaur duduk lesehan bersama pengurus Muslimat NU yang lain. foto: bangsaonline.com)
Dalam prediksi itu Indonesia akan mencapai peringkat 5 dengan PDB: US$ 5.424 miliar di bawah Jepang yang ranking 4 dengan PDB: US$ 5.606 miliar. Di atas Jepang India menempati rangking 3 dengan PDB: US$ 19.511 miliar.
Sementara rangking 2 ditempati Amerika Serikat (AS) dengan PDB: US$ 23.475 miliar. Di bawah China yang menempati rangking 1 dengan PDB: US$ 38.008 miliar.
Baca Juga: Khofifah: Jadikan Natal Sebagai Momentum Menebar Cinta Kasih dan Menguatkan Kemanusiaan
Khofifah kemudian bertanya, peran apa yang bisa dimainkan Muslimat NU dengan prospek kemajuan Indonesia kelak? Menurut Khofifah Muslimat NU harus banyak berbuat tapi sesuai peran dan wilayah masing-masing. Misalnya yang jadi bunda PAUD tetap melaksanakan tugasnya dengan baik.
Khofifah juga menepis anggapan acara doa bersama untuk bangsa bermuatan politik jelang Pilpres 2019. Menurutnya, politik yang dilakukan Muslimat NU adalah politik Ahlussunah wal Jamaah.
"Kemarin saya melihat ada berbagai pendapat tentang pertemuan ini. Jawabannya ini adalah (peringatan) Maulid Nabi. Kalau dikatakan politik, yang kita lakukan adalah politik menjaga Ahlussunnah wal Jamaah jangan sampai tergerus," ucap Khofifah di hadapan 25 ribu lebih anggota Muslimat NU dalam acara Doa untuk Bangsa yang digelar PW Muslimat NU Jatim di JX International, Surabaya, Minggu (30/12).
Baca Juga: Hadiri Pengukuhan Rektor UTM Sebagai Guru Besar, Khofifah Ucapkan Selamat dan Sampaikan Apresiasinya
Politik yang dijalankan Muslimat NU, tegas Khofifah, adalah politik kebangsaan dan politik untuk menegakkan Ahlussunnah wal Jamaah. "Dalam hal ini setiap orang wajib membela bangsa dan negaranya dengan cara masing-masing," ucapnya.
Caranya yang ditempuh Muslimat NU, antara lain, mendoakan supaya bangsa ini diselamatkan Allah SWT dari berbagai ujian. "Kalau kita mau refleksi akhir tahun jangan-jangan refleksi kita kita adalah maraknya hoax. Itu salah satunya ya," ucapnya.
Khofifah juga mengajak seluruh anggota Muslimat NU berdoa untuk keamanan dan kemajuan bangsa, serta menghilangkan hoax yang semakin menjadi-jadi.
Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan
"Saya ingin mengajak kita semua, hari ini kita berdoa. Allah akan menurunkan kebaikan ke bumi, kita ingin membangun cinta kita pada Indonesia. Cinta kita adalah membuat kehidupan yang damai, cara kita mencintai adalah dengan membawa kebaikan, menghindarkan orang-orang dari penebar hoax, maka kita berdoa di sini," terang Khofifah.
Meluber ke Luar Gedung
Kehadiran 25 ribu lebih anggota Muslimat NU membuat kawasan Jalan A Yani Surabaya menghijau.
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
Bahkan banyak anggota Muslimat NU tidak bisa memasuki gedung lokasi acara, karena penuh sesak. Sebagian dari mereka mengikuti acara di luar gedung melantunkan dan mengikuti doa bersama melalui pengeras suara.
Mereka antusias untuk ikut doa bersama, mendoakan bangsa yang terus menerus diguncang bencana. Khofifah pun meminta maaf kepada anggotanya yang tidak bisa memasuki gedung.
"Saya sedih banyak anggota Muslimat NU yang tidak bisa masuk, padahal mereka berangkat dari jauh untuk berdoa bersama. Mohon dimaafkan ya Bu," ucapnya.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Sebelumya, Sekretaris Muslimat NU Jawa Timur, Mariyam Baharuddin menargetkan acara dihadiri 24.000 orang. Namun di luar perkiraan, anggota Muslimat NU yang hadir lebih dari 25.000 sehingga JX International penuh sesak sampai meluber ke luar gedung.
Ketua Panitia Maulidir Rasul Muslimat NU Musyarrofah mengaku kewalahan melihat melubernya anggota Muslimat yang hadir. “Tapi diakui atau tidak Muslimat ini hebat. Mereka tulus ikhlas. Mereka datang dengan mambawa alas dan konsumsi sendiri,” kata Musyarofah kepada BANGSAONLINE.com.
Pantauan BANGSAONLINE.com, kehadiran Muslimat dari seluruh penjuru Jawa Timur itu bukan saja JX International tak muat tapi juga membuat jalan A Yani macet. Untung para petugas kepolisian sigap sehingga bisa teratasi dengan lancar.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
Sebelum acara dimulai, Dr KH Asep Saifuddin Chalim memimpin istighotsah . Pada akhir acara Kiai Asep juga memimpin doa.Acara ini semarak karena juga dilengkapi dengan tarian sufi dari Pesantren Sabilul Muttaqien (PSM)Takeran Magetan yang diasuh KH Miratul Mukminin (Gus Amik). (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News