
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Teka-teki Rian si pengguna 'jasa' artis Vanessa Angel akhirnya terungkap. Dijelaskan Kasubdit V Siber Polda Jatim AKBP Harissandi, Rian merupakan pengusaha warga Jakarta berusia 40 tahunan.
"Dia usahanya banyak, di Lumajang ada, tapi bukan pasir aja," terangnya sembari mengatakan bahwa ia masih bujangan.
Harissandi juga mengungkapkan bahwa Rian merupakan warga keturunan Tionghoa. Berdasarkan pemeriksaan, Rian mengaku baru pertama kali menggunakan jasa prostitusi artis. "Dia sering mondar-mandir Jakarta-Surabaya," terangnya. "Dia ngakunya baru sekali (menggunakan jasa prostitusi artis, red), dan baru sekali percakapannya," sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Harissandi juga menyebut bahwa Rian hanya memesan Vanessa Angel. Sedangkan untuk Avriellya dipesan oleh pria berinisial A. "Dia (Rian, red) hanya mesan satu (Vanessa, red). Sedangkan satunya (Avriellya, red) kan belum terjadi. AS itu yang mesan kalo gak salah inisialnya A," tegasnya.
Ditanya apakah ada pejabat yang turut terlibat dalam bisnis prostitusi online, ia mengatakan masih akan menyelidikinya. "Rata-rata pengusaha," ucapnya.
(BACA JUGA: Kasus Prostitusi Artis Sampai ke Luar Negeri: Sewa 3 Hari, Biaya Rp 300 Juta)
(BACA JUGA: Kapolda Jatim: Ada 45 Oknum Artis dan 100 Model yang Terlibat Prostitusi Online)
(BACA JUGA: Berapa Tarif Prostitusi Artis?)
Sebelumnya, kasus yang menyita perhatian ini membuat pengacara Hotman Paris Hutapea turut memberikan komentarnya. Ia menantang semua pihak termasuk para wartawan untuk mengungkap siapa saja yang terlibat, termasuk konglomerat atau pejabat yang menggunakan jasa service artis tersebut.
"Tadi di Kopi Johny banyak pertanyaan tentang kasus prostitusi online yang diduga melibatkan nama seorang artis inisial V yang pernah jadi co host di Hotman Paris Show. Pertanyaannya begini, bang hotman konglomerat mana, pejabat mana yang sanggup bayar 2 jam hanya untuk.... gitu....," kata Hotman.
"Ini para wartawan, jangan cuma artisnya aja dong yang diekspos, kalau kau bisa temukan nama oknum konglomerat atau pejabat tersebut itu wartawan jempol yang kuat Rp 80 juta per dua jam," katanya. (ana/rev)