PACITAN, BANGSAONLINE.com - Konsumsi rata-rata penduduk laki-laki dewasa di Pacitan terhadap rokok disinyalir masih cukup tinggi. Tiap hari, hampir Rp 1 miliar total pendapatan masyarakat habis untuk membeli sebungkus rokok.
Hal ini disampaikan Widarto, salah seorang pelaku usaha pabrik rokok lintingan di Pacitan. Ia mengungkapkan, sedikitnya 40 persen penduduk laki-laki dewasa di Pacitan merupakan perokok aktif.
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
"Jumlah penduduk laki-laki dewasa kita berapa, tinggal mengalikan Rp 10.000, itu harga rata-rata sebungkus rokok sebagai indikator pengali," katanya, Jumat (11/1).
Sementara itu merujuk data, jumlah penduduk laki-laki dewasa di Pacitan tercatat sebanyak 233.201 jiwa. Bila jumlah tersebut dikalikan harga satu bungkus rokok (ditaksir senilai Rp 10.000) akan ketemu angka Rp 932.804.000 atau setara dengan 1.119.360 batang, kalau diambil rata-rata untuk satu bungkus rokok berisikan 12 batang.
Menyikapi fenomena masih tingginya ketergantungan masyarakat terhadap asap rokok, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pacitan Wawan Kasiyanto, hanya bisa geleng kepala. Menurutnya, rokok persoalan cukup dilematis. Di satu sisi, pemerintah getol mengampanyekan dampak dari bahayanya bagi kesehatan, namun di sisi lain, pemerintah juga terbantu dengan adanya cukai.
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
"Coba seandainya tidak ada dana bagi hasil cukai, mungkin rumah sakit kita belum semegah itu. Harus diakui, rokok ini ibarat bermuka dua. Satu sisi, kita harus getol memberikan pemahaman akan dampak negatif dari rokok. Namun di sisi lain, kita bakal kesulitan membangun infrastruktur tanpa ada dana bagi hasil cukai," ujar Wawan di tempat terpisah.
Meski begitu, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat agar waspada dan mengedepankan pola hidup sehat. Tentu salah satunya dengan menghindari asap rokok. "Belanjakan pendapatan untuk keperluan yang lebih bermanfaat, terutama ketercukupan gizi keluarga," pesannya. (yun/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News