MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Warga Kota Mojokerto kini ketar-ketir menyusul longsornya tanggul sungai Sadar di Lingkungan Kuti, Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Selasa (22/1) kemarin malam.
Tak main-main, panjang permukaan tanggul yang longsor mencapai kurang lebih 20 meter. Labilnya area tanggul ini, diduga akibat normalisasi sungai yang kini telah bergerak ke timur di Kecamatan Mojosari.
Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN
Menurut Lurah Gunung Gedangan Fatoni, ambrolnya tanggul sungai diduga akibat hujan deras yang menguyur wilayahnya. "Dugaan sementara hujan deras sehingga volume air naik dan mengerus bawah tanggul," katanya, Rabu (23/1).
Dari pengamatan, tanggul sungai sadar ambrol berada di Kuti RT 1 RW 5 tak jauh dari jembatan Kuti. Tanggul ambrol selebar sekitar 20 meter. Tembok tanggul longsor ke sungai, tanah yang berada di atas tanggul juga terlihat retak. Terlihat sejumlah orang tengah memperbaiki. Mereka melakukan pengurukan dengan batu sisa dari tembok tanggul.
Mendengar kabar adanya tanggul sungai sadar ambrol, Wakil Wali Kota Mojokerto Ahmad Rizal langsung datang ke lokasi. Bersama Satpol PP, camat dan, lurah, orang nomer dua di Pemkot ini langsung meninjau lokasi.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024
Ia juga berdialog dengan warga yang rumahnya berada di samping tanggul. "Kondisi tanggul memang menggantung sejak adanya normalisasi sungai, sehingga ini tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS)," katanya.
Rizal menjelaskan sejak adanya proyek normalisasi sungai sadar pada tahun 2018 lalu, sejumlah tanggul kondisinya memang kritis. Tak hanya itu, kondisi tanggul memang menggantung dan rawan ambrol lantaran dikeruk.
"Memang imbasnya seperti ini tapi kita sudah berkoordinasi dengan pihak terkait yakni Balai Besar Sungai Brantas (BBWS)," jelasnya.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Bongkar TPPU Narkoba Miliaran Rupiah
Untuk itu tambah Rizal, pihaknya sudah berkirim surat agar BBWS memprioritaskan pengerjaan pembangunan tanggul sungai yang ambrol.
Memang, tambah Rizal saat ini pengerjaan tanggul masih berada di wilayah timur atau sekitar wilayah Kabupaten Mojokerto, sehingga ia meminta BBWS lebih dulu mengerjakan titik tanggul yang ambrol ini."Sudah ada respon dari BBWS, termasuk mereka orang suruhan BBWS," tambahnya.
Ia meminta agar warga sekitar tanggul sungai Sadar tidak perlu cemas. Ia menjamin jika ada tanggul ambrol akan ada respon cepat dari BBWS. "Kita juga meminta BBWS menginventarisir titik-titik mana saja yang rawan ambrol. Jadi, ketika sudah terpetakan penanganannya bisa cepat, sehingga warga tidak perlu khawatir," tukasnya. (yep/dur)
Baca Juga: Punya Bukit Teletubbies, TPA Randegan Serap Kunjungan Wisata Daerah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News