GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ribuan nelayan di Kabupaten Gresik sudah 3 minggu tak melaut akibat cuaca buruk. Demi keselamatan, mereka memilih untuk berlibur sementara karena tinggi gelombang di perairan utara Gresik saat ini mencapai 4 meter lebih.
Seperti nelayan yang mangkal di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Selasa (29/1). Mereka tak melaut, sehingga bongkar muat ikan pun lengang. Jual beli ikan yang biasa terjadi pun terhenti sementara. Beberapa nelayan lebih memilih memperbaiki alat tangkap dan perahu mereka.
Baca Juga: Gerilya di Komunitas Nelayan, RGS Indonesia Gresik Siap Menangkan Prabowo-Gibran
Muzi adalah salah satu dari ribuan nelayan Desa Campurejo yang tak melaut sejak cuaca buruk tiga minggu lalu. "Kami sudah tiga minggu tak melaut akibat cuaca buruk," katanya.
Ia berharap, cuaca buruk disertai angin kencang ini bisa segera berakhir. "Supaya bisa mencari nafkah lagi. Sebab sudah tiga minggu tidak melaut, uang sudah menipis," ungkapnya.
Staf Pengawas Perikanan Kementerian Kelautan di TPI Campurejo, Marli menyatakan, sejak beberapa minggu lalu tinggi gelombang di perairan utara Gresik mencapai 2,5 hingga 4 meter. Akibatnya, nelayan tak berani melaut. Jika nekat melaut pun nelayan hanya bisa mencari ikan di sekitar pantai dan tidak berani jauh-jauh karena sangat berisiko.
Baca Juga: Tenggelam saat Cari Ikan di BGS, Nelayan dari Lamongan Ditemukan Tewas
"Cuaca buruk terhitung mulai tanggal 22 Januari lalu hingga sekarang. Namun dari pantauan ini mulai sedikit berkurang. Semoga cuaca buruk segera berakhir agar nelayan bisa kembali beraktivitas," harapnya.
Kasi Kenelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan Gresik, Zainal Abidin mengaku sudah mendengar keluhan nelayan soal cuaca buruk sehingga tak bisa melaut. "Kami sudah 2 kali mengusulkan sembako selama nggak melaut, tapi belum ada tindaklanjutnya," katanya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News