TUBAN, BANGSAONLINE.com - Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi ulama kharismatik pengasuh pondok Al Anwar Sarang, Rembang Jawa Tengah. Dalam kunjungan, Jokowi didampingi ibu negara Iriana beserta rombongan menteri kabinet kerja, Jumat (1/2).
Rombongan Presiden RI Jokowi ke pengasuh ponpes Al Anwar, KH. Maimoen Zubair tiba pukul 17.00 WIB. Jokowi datang untuk menghadiri acara "Berzikir untuk Indonesia Maju."
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Pantauan di lapangan, kedatangan Jokowi disambut langsung Kiai Maimoen Zubair. Ulama kharismatik yang sudah sepuh ini menyatakan sikap pilihannya di Pilpres yang akan dilaksanakan pada 17 April 2019. Selama ini, ribuan santrinya memang menunggu sikap politik dari ulama kharismatik asal Jawa tengah tersebut.
"Banyak orang menunggu atas pilihan saya. Nanti (April.red) ya, ini yang paling dekat malam ini," ungkap K.H. Maimun Zubair.
Kiai yang dikenal teduh di mata umat itu mengingatkan, ucapannya adalah salah satu pilihan pribadinya. "Terhadap siapapun nanti, wallahualam," katanya. Dia berharap Pemilu bisa berjalan damai dan membawa perdamaian.
Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi
"Saya tidak mengajak, sebab setiap orang memiliki kebebasan masing-masing. Bagi yang tidak terpilih, ada pahala untuk sama-sama disokong dan menyokong seperti ajaran yang kita ikuti yakni dinul Islam. Muda-mudahan Allah ta'ala merindhoi," tambah dia.
Sementara itu, Jokowi dalam kesempatan ini membahas tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia yang sekarang sudah hampir berpenduduk 260 juta jiwa. Menurutnya tantangan terberat adalah perbedaan dalam kebhinekaan. Bahkan, telah mengarah perpecahan persatuan karena adanya perbedaan dalam pemilu. Padahal, pilihan pemilu setiap lima tahun selalu ada dan selalu dilaksanakan di Indonesia seperti pilihan kepala daerah atau Bupati.
"Kalau ada pilihan daerah, Bupati mau pilih ya lihat prestasinya dan ide-ide yang digagas untuk daerah. Setelah itu, baru Bismillah, memilih (pilih, red) ngak usah dibahas atau menyela apalagi nyinnyir," ujar Jokowi.
Baca Juga: Warisan Buruk Jokowi Berpotensi Berlanjut, Greenpeace Lantang Ajak Masyarakat Awasi Prabowo-Gibran
Presiden Jokowi juga mengingatkan kepada hadirin tentang etika politik dan tata krama serta budi pekerti. Jokowi mengajak untuk menghindari saling hujat seperti saat ini, utamannya yang terjadi di media sosial.
"Apakah ini yang akan kita teruskan?," tanya Jokowi pada hadirin. "Mboten nggeh, saestu," tambah suami Iriana ini meyakinkan.
Jokowi kemudian mengulang fitnah-fitnah yang pernah dia alami selama Pilpres sebelumnya. Namun tetap sabar menghadapinya.
Baca Juga: Di Banyuwangi, Khofifah Ucapkan Selamat untuk Prabowo dan Gibran
"Lagi isu kriminalisasi ulama. Saya jawab sekarang. Kalau ada masalah hukum, aparat melakukan penyelidikan dan diputuskan oleh pengadilan. Masak dikatakan saya. Saya tiap hari tiap Minggu selalu ke ulama dan yang tanda tangan Kepres hari santri siapa? Mikir, mikir, mikir!," ujar Jokowi yang disambut tawa hadirin. (ahm/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News