SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Presiden RI, Joko Widodo dijadwalkan melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak di Istana Negara Jakarta pada 13 Februari 2019. Pelantikan itu mengakhiri masa jabatan duet Soekarwo-Saifullah Yusuf yang telah memimpin Jatim satu dekade ini.
Pelantikan Gubernur dan Wagub periode 2019-2024 itu juga akan dihadiri oleh pimpinan DPRD Jatim. Hal itu diakui Wakil Ketua DPRD Jatim. "Seluruh pimpinan dewan dijadwalkan ikut dalam pelantikan gubernur dan wagub terpilih di istana. Besok (Senin-red) akan dirapatkan," ucap Iskandar, Minggu (10/2).
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jatim ini menjelaskan, baru kali ini semua gubernur terpilih dilantik langsung oleh presiden di Istana negara. Berbeda dengan yang Pakde Karwo dan Gus Ipul yang dilantik di Surabaya sebagai ibu kota provinsi oleh Menteri Dalam Negeri.
"Saya kira tidak ada masalah di mana gubernur dilantik. Memang di zamannya Pak Jokowi pelantikan gubernur dilaksanakan di Istana negara. Itu menjadi kewenangan presiden sebagai pemimpin gubernur se Indonesia," imbuh politikus berlatar birokrat itu.
Terpisah, Sekretaris DPD Partai Golkar Jatim, Sahat Tua Simanjutak, mengaku gembira dengan pelantikan tersebut. Sahat berharap Jawa Timur akan lebih baik dan kondusif seperti sebelumnya.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Sahat yakin gubernur yang baru dapat menyelesaikan permasalahan utama di Jatim. Di antaranya menekan angka kemiskinan, membuka peluang kerja, serta dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jatim di atas 5 persen.
"Kami berharap Bu Khofifah dan Pak Emil dapat menjadikan Jatim yang lebih baik, termasuk pembangunan jalur lintas selatan (JLS) yang diharapkan dapat menekan disparitas wilayah antara Utara dan Selatan segera diselesaikan," urai Sahat.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jatim ini menyampaikan sebagai partai pendukung gubernur terpilih, Golkar tidak berambisi menguasai pemerintahan. "Karena pemenang jangan mengambil semuanya (the winner dont take it all). Tetapi pemenang bisa berbagi (the winner always share). Karena Jatim ini dibangun bukan oleh satu kekuatan saja, tapi oleh semua kekuatan yang bermacam-macam, sehingga menjadi satu kekuatan yang namanya Faksi Jatim," paparnya.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
"Nanti 14 hari setelah pelantikan Bu Khofifah memberikan pidato terkait program kerjanya di depan rapat paripurna DPRD Jatim, saya yakin Ibu Gubernur yang baru bisa menjaga harmonisasi Jawa Timur, " pungkas politikus berdarah Batak tersebut. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News