BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Blitar semakin ketar-ketir terhadap penyebaran demam berdarah. Pasalnya penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini sudah memakan lima korban jiwa.
Khawatir demam berdarah semakin mewabah, Wakil Bupati Blitar Marhaenis Urip Widodo pun turun langsung melakukan pengasapan atau fogging sendiri ke pemukiman warga, Selasa (12/2/2019).
Baca Juga: DBD dan Chikungunya Hantui Masyarakat di Kota Blitar saat Musim Hujan
"Kegiatan Fogging kali ini dilakukan di Desa Jati Tengah Kecamatan Selopuro. Sebab dalam satu lingkungan sudah ada 4 penderita demam berdarah, sehingga diharapkan dengan dilakukan fogging bisa menekan penyebaran demam berdarah atau mengurangi penyebaran nyamuk Aedes Aegypti,"
ungkap Wabup Marhaenis usai memimpin fogging bersama petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
Marhaenis mengatakan lebih baik melakukan upaya antisipasi sejak dini daripada setelah mewabah baru melakukan upaya penanggulangan. Untuk itu, ia meminta masyarakat tidak hanya mengandalkan fogging. Namun, lebih instens melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) agar nyamuk Aedes Aegypti mati hingga jentiknya.
"Fogging ini merupakan salah satu upaya kami menekan demam berdarah. Namun tak kalah penting masyarakat harus berperan serta melakukan PSN. Karena hanya PSN yang paling efektif membunuh nyamuk hingga ke jentiknya," paparnya.
Baca Juga: Selama 2021, Kasus DBD di Blitar Turun 50 Persen
Ia juga mengajak masyarakat rajin menjaga kebersihan lingkunganya. Karena curah hujan tinggi, tidak menutup kemungkinan lingkungan yang kotor juga akan menimbulkan penyakit lainya.
"Bukan hanya demam berdarah kita juga harus waspada penyakit lain yang biasanya menyerang saat musim hujan. Untuk itu saya secara khusus meminta agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan," ujarnya.
Untuk diketahui, jumlah penderita demam berdarah di Kabupaten Blitar saat ini mencapai angka 354 kasus. Lima di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Jumlah ini meningkat hingga 10 kali lipat jika dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama. (ina/rev)
Baca Juga: Tren DBD di Blitar Menurun Selama Semester Pertama Tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News