BLITAR, BANGSAONLINE.com - Kasus demam berdarah di Kabupaten Blitar menempati peringkat kedua se-Jawa Timur. Hal ini diungkapkan Kasi Pengendalian Pemberantasan Penyakit Masalah Kesehatan Eko Wahyudi.
Menurut dia, hingga saat ini terdata 354 kasus demam berdarah. Dari jumlah tersebut lima di antaranya meninggal dunia. Lima penderita meninggal dunia ini di antaranya berasal dari Kecamatan Sanankulon, Kademangan, Talun, Kanigoro, dan Wates.
Baca Juga: DBD dan Chikungunya Hantui Masyarakat di Kota Blitar saat Musim Hujan
"Sampai dengan hari ini penderita demam berdarah Kabupaten Blitar sebanyak 354 dengan lima penderita meninggal dunia. Jumlah ini kedua terbanyak se-Jawa Timur setelah Kabupaten Kediri dengan jumlah kasus sekitar 416 penderita dan 12 penderita meninggal dunia," ungkap Eko Wahyudi, Rabu (14/2/2019).
Atas kondisi ini, Pemkab Blitar melalui Dinas Kesehatan menginstruksikan lintas sektor di tingkat kecamatan dan desa untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna membunuh jentik nyamuk. Pihaknya juga terus menerus melalukan fogging menyebar di seluruh kecamatan.
"Secara rutin dan serentak setiap hari Jumat dari berbagai elemen masyarakat dan lintas sektor tingkat desa dan kecamatan untuk melakukan PSN. Selain fogging yang memang kita lakukan terus menerus menyebar di seluruh kecamatan," pungkasnya. (ina/dur)
Baca Juga: Selama 2021, Kasus DBD di Blitar Turun 50 Persen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News