MADIUN, BANGSAONLINE.com - Sebagian orang beranggapan bahwa bisnis fotografi adalah bisnis padat modal. Hal tersebut bisa dihitung dari jumlah aset yang harus dimiliki seorang fotografer. Terhitung cukup besar modal yang harus dikeluarkan untuk memiliki sebuah studio lengkap dengan peralatan foto yang profesional.
Namun, paradigma itu telah bergeser. Dunia digital membawa perubahan besar terhadap perkembangan fotografi itu sendiri, sehingga saat ini tidak perlu memiliki kamera mahal untuk bisa bisnis fotografi.
BACA JUGA:
- Kolaborasi, Infobrand.id Salurkan Donasi Ramadhan Brand Berbagi di Jabodetabek
- SIG Catatkan Volume Penjualan 40,62 Juta Ton Tahun 2023, Naik 10 Persen
- Ini Jajaran Peraih Penghargaan Top Digital PR dan Top Official Store Award 2024
- InfoEkonomi.id Gelar Anugerah Penghargaan 4th Indonesia Top Digital PR Award 2024
Hal itu diungkapkan oleh Djunaedi Margijanto, Ketua Asosiasi Fotografer Indonesia saat acara workshop fotografi di LPK Anugerah. Pria yang akrab dipanggil Pak Djun ini mengatakan, untuk membuka usaha fotografi tidak perlu mahal di era digital ini, "Yang penting punya kamera dan belajar teknik yang benar," ujarnya, Senin (25/2).
"Fotografi itu bermain dengan cahaya. Selama ada cahaya, fotografi akan menjadi menjadi unsur seni yang mahal," lanjutnya.
Dia menambahkan, dengan modal kamera harga 7 juta, akan mendapatkan untung 500 hingga 1 juta sekali sesi pemotretan wedding.
"Harga kamera 7 jutaan misalnya, kita sekali motret acara wedding bisa menghasilkan keuntungan hingga 1 juta rupiah. Jadi modal akan kembali hanya bekerja beberapa kali," tukas Pak Djun. (hen/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News