SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA menilai peran wartawan sangat strategis dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Bahkan sewaktu muda, Kiai Asep yang pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur yang memiliki 11 ribu santri itu sempat ingin kuliah di Akademi Wartawan Surabaya (AWS).
“Saya dulu pernah punya keinginan sekolah di Akademi Wartawan Surabaya,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim ketika memberikan taushiyah pada Hari Ulang Tahun (HUT) HARIAN BANGSA ke-19 di Rumah Makan Primarasa Surabaya, Jumat (1/3/2019).
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Hadir pada acara itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan para perwakilan Kodam V/Brawijaya, Polda Jawa Timur, sejumlah BUMD, serta perusahaan swasta di Jawa Timur.
(Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Komisaris Utama HARIAN BANGSA EM Mas'ud Adnan meniup lilin Kue Tart pemberian Gubernur Jawa Timur pada HUT HARIAN BANGSA ke-19, Jumat (1/3/2019). foto: bangsaonline.com)
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Menurut Kiai Asep yang dikenal sebagai miliarder tapi dermawan itu, HARIAN BANGSA harus berperan positif dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. “Harian Bangsa dan online-online itu harus bisa berperan positif dalam kehidupan rakyat Indonesia,” kata ketua umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Pusat itu. Artinya, jangan membuat berita hoax yang justru merugikan pemerintah, negara, dan rakyat Indonesia.
Ia mengaku prihatin terhadap berita-berita di media sosial (medsos) yang terus menyerang Presiden RI Joko Widodo tanpa disertai data akurat. Menurut dia, jika media memproduksi berita hoax, maka yang dirugikan bukan hanya presiden RI, tapi juga rakyat Indonesia. Padahal, menurut Kiai Asep, berita bohong atau hoax itu dalam pandangan agama adalah dosa paling besar di antara dosa-dosa paling besar.
“Ada empat sebesar-besarnya dosa paling besar itu. Pertama, menyekutukan Allah. Kedua, menyakiti orang tua. Ketiga, membunuh orang. Keempat, hoax,” tegas Kiai Asep di depan para undangan yang memenuhi ruangan lantai dua di rumah makan Jl A Yani Surabaya itu.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa juga mengaku prihatin dengan banyaknya berita hoax yang beredar di media sosial. Terlebih menjelang pemilihan presiden seperti saat ini. Karena itu, Khofifah mengajak media massa mainstream seperti HARIAN BANGSA ikut memerangi hoax.
Khofifah menyontohkan hoax yang beredar, yakni kalau Jokowi menang pilpres, maka azan akan dilarang. Ada lagi hoax yang menyebut Jokowi akan melegalkan pernikahan sejenis kalau terpilih untuk periode berikutnya.
"Hoax itu beredar luas di media sosial dan banyak juga yang mempercayai. Ini memprihatinkan. Di sini lah tugas media mainstream seperti HARIAN BANGSA untuk menjadi filter informasi bagi masyarakat," ujar Khofifah dalam sambutannya di tasyakuran 19 Tahun HARIAN BANGSA.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu mengungkapkan, Muslimat NU sudah mendeklarasikan perang terhadap hoax, fitnah, dan ghibah. Namun hal itu tak bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan media massa. Karena itu perlu adanya sinergitas dengan semua pihak termasuk media massa.
Sementara Dr KH Imam Ghazali Said, pengasuh rubrik Tanya-Jawab Islam di HARIAN BANGSA menegaskan peminat rubrik ini makin meluas terutama setelah diupload di BANGSAONLINE.com. Menurut dia, rubrik Tanya-Jawab Islam HARIAN BANGSA itu bahkan bukan hanya diikuti masyarakat Jawa Timur dan nasional, tapi juga internasional. Ini terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang masuk ke email HARIAN BANGSA.
“Tapi ada juga pertanyaan-pertanyaan yang minta jawabannya tidak dimuat di koran (HARIAN BANGSA) karena bersifat pribadi,” katanya sembari menyebut bahwa pertanyaan itu berasal dari pembaca yang tinggal di Papua.
Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba
Komisaris Utama HARIAN BANGSA, EM Mas’ud Adnan, bersyukur karena pada usia 19 tahun HARIAN BANGSA makin berkembang. Koran yang ia dirikan pada 1 Maret 2000 itu kini bukan hanya bermanfaat pada masyarakat luas tapi juga pada wartawan dan karyawannya. "Alhamdulillah wartawan HARIAN BANGSA tersebar di seluruh kota dan kabupaten seluruh Jawa Timur. Bahkan satu kota dan kabupaten ada yangempat wartawan HARIAN BANGSA," kata EM Mas’ud Adnan yang alumnus Pesantren Tebuireng, Stikosa-AWS, dan Pascasarjana Unair itu.
Menurut dia, salah satu kekuatan HARIAN BANGSA adalah rubrik agama Islam. Di antaranya Tafsir Al-Quran Aktual yang terbit tiap hari dan diasuh Dr KH Ahmad Mustain Syaifi’i, disamping rubrik Tanya Jawab Islam yang diasuh Dr KH Imam Ghazali Said. Porsi kajian tentang agama Islam memang sangat besar di HARIAN BANGSA yakni dua halaman dengan nama Religia. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News