Marak Perburuan Benur di Tamperan Pacitan, Nelayan Lokal Ancam Gelar Aksi Demo

Marak Perburuan Benur di Tamperan Pacitan, Nelayan Lokal Ancam Gelar Aksi Demo ILUSTRASI: Nelayan di Pacitan.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Aksi perburuan baby lobster di wilayah perairan masih marak terjadi. Bahkan belakangan, aksi illegal fishing terhadap satwa yang dilindungi tersebut diduga tengah berlangsung di perairan Gelon Kecamatan Kebonagung hingga wilayah perairan Tamperan Kelurahan Sidoharjo Kecamatan .

Informasi yang dihimpun, aksi penangkapan benur tersebut diduga dilakukan oleh nelayan sekitar. Mereka melancarkan aksi melanggar hukum tersebut sejak pukul 16.00 WIB hingga menjelang waktu Subuh. Aksi perburuan anak lobster tersebut banyak merugikan nelayan lokal. Sebab ikan-ikan yang mestinya mudah ditangkap namun bermigrasi di bawah karang lantaran takut terkena sinar lampu yang dibawa nelayan pencari benur.

Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4

"Aksi perburuan benur itu dilakukan mulai Pelabuhan Gelon sampai menara mercusuar. Yang banyak wilayah timur. Aksi tersebut sudah lama berlangsung, namun belum ada langkah tegas dari aparat. Kalau ada perahu membawa karung goni dan genset, itu jelas nelayan yang hendak berburu benur," ujar salah seorang nelayan lokal yang meminta tidak ditulis jati dirinya, Selasa (19/3).

Menurutnya, hasil tangkapan benur tersebut dijual ke dua pengepul yang ada di . Satu di antaranya berinisial N yang beralamatkan di lingkungan Temon Kelurahan Ploso, . Dan satunya lagi berinisial B yang beralamatkan di Tamperan.

"Mereka melakukan transaksi di seputaran pelabuhan Tamperan. Sekalipun hanya sebotol air minum kemasan, namun benur-benur yang ditangkap itu bernilai jutaan rupiah. Anak lobster tersebut dijual ke pedagang besar yang ada di Panggul dan Trenggalek," jelasnya pada pewarta.

Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...

Terkait hal ini, sejumlah nelayan lokal berencana menggelar aksi unjuk rasa kalau tidak secepatnya ada tindakan dari petugas. "Kami akan demo kalau aksi penangkapan benur tersebut tidak segera dihentikan," ancam nelayan ini.

Ninik Setyorini, Kepala UPT Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Dinas Kelautan Pemprov Jatim wilayah , membenarkan masih adanya aksi perburuan baby lobster di wilayah perairan .

Menurutnya, masalah tersebut sudah ia sampaikan ke Menteri KKP Susi Pudjiastuti, belum lama ini saat melakukan rapat koordinasi di Trenggalek. "Ini bukan lagi menyangkut hajat lokal, namun nasional. Karena itu, kami sudah sampaikan persoalan ini ke Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk segera diambil tindakan," ujarnya di tempat terpisah.

Baca Juga: Haduh! Sapi Milik Warga Pacitan ‘Nyangkut’ di Atap Rumah

Terkait ancaman demo yang dilakukan nelayan, Ninik mengimbau masyarakat nelayan tetap menjaga kerukunan dan kondusivitas mengingat sebentar lagi akan ada hajatan besar Pileg dan Pilpres. "Ini pesan Pak Kapolres, agar semua pihak ikut menjaga stabilitas dan kondusivitas keamanan. Insya Allah, nanti setelah pesta demokrasi usai masalah tersebut pasti akan ditindaklanjuti," imbau istri dari Wabup Yudi Sumbogo ini.

Sementara itu, Komandan Pos Kamladu Pelda Totok mengaku pihaknya sudah berulang kali memberikan imbauan kepada nelayan pencari benur agar menghentikan aktivitasnya. "Kalau mengenai pencari baby lobster untuk wilayah Tamperan sudah kami imbau dan kami larang. Untuk satu bulan ke belakang ini tidak nampak pencari benur di wilayah Tamperan, terima kasih," tulis Totok melakui aplikasi chating WhatsApp.

Hal senada juga disampaikan Aipda Indro, Koordinator Satpolairud . Ia bersama komponen Kamladu terus memberikan pembinaan kepada nelayan agar tidak menangkap baby lobster. Bahkan upaya sosialisasi terus dilakukan sampai ke rumah-rumah nelayan.

Baca Juga: Dalam Sehari, 2 Warga Pacitan Gantung Diri

"Sementara waktu ini masih kita lakukan pembinaan-pembinaan dan belum ada tindakan represif kepada mereka (nelayan penangkap benur)," tukasnya. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO