Larang Polisi Demo, Kapolri: Kasus Pamekasan Karena Kapolres Tak Ada

Larang Polisi Demo, Kapolri: Kasus Pamekasan Karena Kapolres Tak Ada Kapolri Jenderal Sutarman dalam acara kepolisian. Foto: merdeka.com

JAKARTA(BangsaOnline) Kapolri Jenderal Sutarman memberi atensi khusus terhadap kasus unjuk rasa anggota Polres Pamekasan, Madura, Jawa Timur pada Sabtu (4/10) lalu. Konflik itu terjadi karena tongkat komando tengah kosong. Namun, apa-pun itu alasannya, Sutarman mengingatkan, kalau anggota itu tidak boleh melakukan unjuk rasa.

"Itu (unjuk rasa) kan karena kapolresnya (AKBP Nanang Chadarusman) tidak ada, kapolresnya sedang pergi haji. Jadi tidak ada pimpinannya. Di situ ada terjadi konflik, apapun alasannya, polisi tidak boleh unjuk rasa," terang Sutarman di Surabaya, Senin (6/10).

Dan atas insiden itu, jenderal polisi bintang empat ini menegaskan, pihaknya akan menindak tegas anggota yang berbuat salah. "Akan kita lakukan pemeriksaan. Propram sudah turun melakukan pemeriksaan. Siapapun yang berbuat salah harus mendapat sanksi," tegas dia.

Mantan Kapolwiltabes Surabaya ini menyayangkan, kekosongan komando kepemimpinan di Polres Pamekasan, karena ditinggal pimpinannya pergi ke Tanah Suci.

"Seandainya pimpinannya ada di tempat itu tidak akan terjadi, sebab ada komando dari pimpinan. Ini bukan masalah sistem yang tidak jalan atau tidak. Bukan seperti itu, ini kan insiden. Yang pada saat itu, jika ada pimpinan kejadian seperti itu tidak akan ada. Selalu saya katakan, pimpinan harus selalu ada di tempat," keluh dia.

Menurutnya, fungsi seorang pimpinan, tidak hanya memberi komando tegas kepada anggota, namun juga bisa menjadi pengayom dan tuntutan bagi kesatuan.

"Itulah fungsi pemimpin. Pimpinan itu juga sebagai orangtua, sebagai guru, sebagai komandan, juga sebagai manajer yang harus bisa mengendalikan resortir yang ada dalam kesatuannya sendiri. Jika pimpinan tidak ada konflik itu bisa terjadi," tegas dia lagi.

Seperti diketahui, Sabtu lalu, ratusan anggota Polres Pamekasan melakukan unjuk rasa dan menyegel rumah dinas Wakapolres Pamekasan, Kompol Hartono. Selain itu, anggota polisi dari berbagai kesatuan itu, juga menuntut Kabag Ops Polres Slamet Riyadi dan Kabag Sumber Daya Manusia, Kompol Sugeng Santoso, mundur dari jabatannya.

Aksi unjuk rasa ini, dipicu oleh sikap ketiga pimpinan itu yang selalu bertindak sewenang-wenang dan sering mencaci-maki para anggota saat apel dan di tempat-tempat umum. Mereka sering mengucapkan kata-kata yang tidak patut dan kasar, seperti mengatai anggota 'Anjing'.

Sementara dalam lawatannya ke Surabaya, Jenderal Sutarman menyempatkan diri datang ke Polda Jawa Timur di Jalan A Yani, Surabaya. Kemudian menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Mapolrestabes Surabaya di Jalan Sikatan.

[hhw]

Baca Juga: Polsek Prajurit Kulon Ikuti Peluncuran Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan

Sumber: merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO