Tafsir Al-Isra 30: Kemiskinan Mengantar ke Surga

Tafsir Al-Isra 30: Kemiskinan Mengantar ke Surga Ilustrasi

Oleh: Dr. KH A Musta'in Syafi'ie M.Ag

30. inna rabbaka yabsuthu alrrizqa liman yasyaau wayaqdiru innahu kaana bi’ibaadihi khabiiran bashiiraan

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Life Begins at Fourty

Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal

TAFSIR AKTUAL:

Ayat kaji ini soal rezeki yang dikucurkan Tuhan kepada setiap hamba menurut kebijakan-Nya sendiri. Ada yang diberi banyak, sangat banyak, sedang, sedikit, dan sangat sedikit. Semua sudah dipertimbangkan matang-matang dan pasti yang terbaik bagi yang bersangkutan. Hanya saja manusia sering berprasangka buruk kepada-Nya, jika tidak mendapatkan yang dia inginkan.

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Teori Shalahiyah dan Ashlahiyah pada Putusan MK Terkait Batas Usia

Ada orang yang diberi harta banyak dan dia mengerti apa yang harus dilakukan. Lalu dipakai ibadah, sedekah, dan amal sosial sebanyak-banyaknya. Inilah orang kaya di dunia dan akan kaya pula di akhirat. Ada yang diberi harta sangat banyak, mudah sekali mendapat uang, tapi lebih untuk nafsunya sendiri. Berat beramal baik, rasanya berat pula menjadi kaya di akhirat.

Ada yang diberi rezeki cukup, tidak berlebih, bahkan sering kekurangan, tapi sangat sadar akan amal shalih, lalu suka berderma. Mau kurban saja harus menabung bertahun-tahun. Inilah orang miskin di dunia, tapi bakalan menjadi kaya di akhirat. Ada pula yang miskin di dunia, susah cari uang, susah pula diajak ibadah. Bila mendapat uang agak banyak sedikit, justru dipakai mengumbar nafsu. Inilah orang miskin di dunia, miskin pula di akhirat.

Orang begini ini wajib dikasihani, didampingi dan diarahkan sebijak mungkin. Bahwa kemiskinan bukanlah kutukan. Semua yang diberikan Tuhan di dunia ini adalah ujian. Orang bisa masuk surga karena uangnya, tapi bisa juga masuk neraka karena uangnya. Orang bisa masuk surga karena kemiskinannya, tapi bisa pula masuk neraka karena kemiskinannya.

Baca Juga: Profil HARIAN BANGSA, Koran Lokal Jawa Timur, Kiai Jadi Pelanggan Setia Sejak Terbit Perdana

Adalah Bilal ibn Abi Rabah, budak kulit hitam yang dibeli Abu Bakar lalu dimerdekakan. Status budak, kurang miskin apa?. Bilal yang masih hidup di dunia dan belum mati, tapi sudah dicatat sebagai penghuni surga. Nabi Muhammad SAW sendiri yang mendengar suara langkah kaki Bilal jalan-jalan di surga. Ya, Bilal ridla dengan keadaannya. Meski sebagai pekerja kasar, Bilal suka bersedekah meski sedikit, selalu menjaga wudhu dan aktif shalat sunnah sebanyak mungkin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO