BATU, BANGSAONLINE.com - Kolaborasi antara akademi dunia Usaha (Jatim Park Grup), dunia industri perusahaan, bersama perguruan tinggi (PT) seperti Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam menciptakan kampung hijau patut diapresiasi. Alasannya, kolaborasi yang dilakukan tersebut mampu merubah budaya dan menghasilkan peningkatan ekonomi di Kota Batu.
Demikian disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri pemecahan Rekor Muri Tempenosaurus dan Peresmian Kampung Hijau Desa Beji di Jatim Park 3 Kota Batu, Sabtu, (6/4).
Baca Juga: Resmikan Gedung Sekber PHDI, Pj Gubernur Jatim Ajak Umat Hindu Jaga Kondisivitas Pilkada
Ia mengatakan, kolaborasi atau partnership yang dilakukan antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan industri di Kota Batu terbukti dapat terjalin dengan baik sehingga memberikan dampak yang signifikan.
Khofifah menyatakan, kolaborasi yang telah dilakukan antara perguruan tinggi dengan perusahaan telah terbukti menjadikan Kota Batu angka kemiskinan masyarakatnya terendah di Jatim. Tak hanya itu, angka pengangguran juga turun drastis dan terpenting angka gini rasionya sangat kecil.
"Ketimpangan sosial di Kota Batu ini sangat kecil di Jatim. Hal ini disebabkan oleh pengelolaan wisata yang dijalankan melibatkan peran serta masyarakat sehingga gerakan ini memberikan pertumbuhan ekonomi yang baik," tegasnya.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Menurutnya, kesuksesan dari pembangunan peradaban manusia di manapun tidak terlepas dari People Center Development. "Artinya semua sektor dari seluruh pembangunan yang ada, harus memperkuat pembangunan manusia di dalamnya. Membangun perkampungan sama halnya dengan membangun peradaban. Sementara, membangun peradaban sama halnya dengan membangun tatanan sosial, budaya hingga estetikanya," tuturnya.
Dicontohkannya, kolaborasi yang telah terjalin antara perguruan tinggi dengan koorporasi menjadikan Kampung Jodipan yang dahulu dikenal sebagai kampung yang kumuh berubah menjadi kampung dengan tujuan destinasi wisata baru.
"Melalui video testimoni dari masyarakat di kampung jodipan bisa ditarik kesimpulan perekonomian keluarganya meningkat yang dahulunya sebagai buruh cuci sekarang bisa memperoleh pendapatan dari pengelolaan kampung dengan tujuan wisata," imbuhnya.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Rektor UMM Dr. Fauzan M.Pd mengatakan, kampung hijau tempenosaurus ini diprakarsai dan dilatar belakangi oleh kurangnya kampung-kampung yang berorientasi pada lingkungan. Kampung Hijau ini diadopsi dari Kampung Jodipan yang dahulu kumuh sekarang berubah menjadi kampung yang indah sekaligus menjadi destinasi baru Wisata yang berdampak pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Mari kita merawat kampung kampung hijau agar tercipta eksosistem lingkungan yang sehat. UMM akan senantiasa berkolaborasi untuk memberikan sumbangsing bagi bangsa dan negara," terangnya. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News